Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Jajaran Merek Top Indonesia, Brand Apa Yang Paling Mahal?

Bank Central Asia (BCA), telah meningkatkan nilainya sebesar 13% menjadi US$10,5milIar (Rp136,5 trilIun), membuatnya hanya tertinggal US$800 juta (Rp10,4 trilIun) dari Nissan, yang mencapai urutan nomor 100 di peringkat global.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Total nilai merek-merek dalam BrandZ™ Top 50 Most Valuable Indonesian Brands 2017 tumbuh sebesar 8% dalam satu tahun terakhir menjadi US$71,6 miliar atau Rp930,8 trilIn. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan 2% pada tahun 2016 serta setara dengan BrandZ Global Top 100 2017 yang juga 8%.

WPP dan Kantar Millward Brown yang mengumumkan peringkat merek-merek terkuat di Indonesia melihat merek tersebut mampu dengan baik merespons terhadap meningkatnya kepercayaan konsumen dan daya beli konsumen dengan memberikan produk dan layanan berkualitas, inovasi yang berdasarkan tujuan, dan pengalaman yang terbaik, serta beragam faktor lainnya yang menambah nilai merek.

BrandZ adalah platform penilaian merek paling definitif di seluruh dunia. Peringkat BrandZ Most Valuable Brand merupakan tolok ukur penting bagi perusahaan yang ingin mengukur dan mengelola aset tak berwujud mereka – yaitu mereknya.

David Roth, CEO EMEA and Asia The Store WPP mengungkap, BrandZ Top 50 Most Valuable Indonesian Brands menampilkan sepotong dari kehidupan modern di Indonesia di mana pertumbuhan dan perkembangan yang didukung oleh kebanggaan akan warisan yang kaya.

Dengan investasi berkelanjutan untuk perkembangan dan perluasan merek, dia yakin sangat mungkin masyarakat akan melihat satu atau lebih merek Indonesia akan segera masuk ke 100 Top Global BrandZ.

“Tidak ada waktu yang lebih baik lagi untuk merek-merek Indonesia untuk memanfaatkan peluang internasional; mereka harus terinspirasi oleh apa yang merek Tiongkok telah capai, dan melampaui batas yang ada,” ujarnya Roth dalam siaran pers, Kamis (10/8).

Di sisi lain, dia melihat ada kesenjangan di antara merek-merek BrandZ Top 50 Most Valuable Indonesian Brands dan BrandZ Top 100 Most Valuable Brands sangatlah ketat merek Indonesia paling berharga, Bank Central Asia (BCA), telah meningkatkan nilainya sebesar 13% menjadi US$10,5milIar (Rp136,5 trilIun), membuatnya hanya tertinggal US$800 juta (Rp10,4 trilIun) dari Nissan, yang mencapai urutan nomor 100 di peringkat global.

Berbagai merek di Top 50 juga memiliki efektivitas seperti merek Tiongkok yang memimpin dan juga merek-merek teratas global dalam membuat konsumen mau untuk membeli produk mereka. Hal ini diungkapkan dalam BrandZ Power Index yang mengukur kecenderungan konsumen terhadap pembelian dari suatu merek.

BCA merayakan ulang tahunnya yang ke-60 tahun ini, setelah membangun reputasi sebagai bank yang mudah diakses, dengan tujuan kuat berdasarkan ‘Always by Your Side'. BCA memiliki lebih dari 1.200 cabang dan 17.000 ATM dan juga berfokus pada inovasi digital seperti in-app dan banking video.

Sebagai indikasi penggunaan teknologi seluler Indonesia yang tumbuh pesat, Telkomsel naik dua peringkat menjadi nomor dua, tumbuh 27% menjadi Us$8,6 milIar dollar (Rp111,8 triliun). Merek tersebut telah menggunakan layanan digital baru dan komunikasi yang kuat agar bisa lebih terlibat kehidupan konsumen.

“Janji tersebut diwujudkan dalam kampanye aspiratif #MenjadiYangTerbaik, yang menekankan kecepatan dan stabilitas koneksinya, sekaligus menganjur konsumen untuk menjadi yang terbaik,” kata Roth.

Sementara itu, sektor perbankan adalah sektor dengan nilai merek terbaik. Bank-bank Indonesia mendapat empat tempat teratas di Top 10 dan telah meningkatkan nilai gabungan mereka sebesar 9% menjadi Us$26,5milIar (Rp344,5 trilIun).

Selain itu, dua merek Indonesia yang paling cepat bertumbuh adalah bank: Sinar Mas (nomor 38; +50%) dan CIMB Niaga (nomor 41; +44%). Hal ini terkait dengan fakta bahwa akses terhadap keuangan merupakan bagian penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia.

Sedangkan sektor yang paling cepat bertumbuh adalah sektor makanan dan susu, dengan kenaikan nilai gabungan total sebesar 21% jadi US$3.2 milIar.

Ada 15 merek FMCG dalam Top 50, termasuk produk andalan rumah tangga lokal, seperti merek mie Indomie (no.13; +18%) dan Sarimi (no.42; +18%), dan biskuit merek Roma (baru). Adapun nama global yang sangat disukai sehingga sering dianggap lokal, termasuk Sunsilk (no.30; +7%) dan Pepsodent (no.19; +4%).

Merek FMCG sangat mampu memenuhi kebutuhan fungsional serta hubungan emosional yang kuat dengan para konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper