Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Bunga Turun, CIMB Niaga Pacu dari Komisi

Di tengah kondisi penurunan pendapatan bunga, PT Bank CIMB Niaga Tbk masih mampu membukukan kenaikan pendapatan fee based income (FBI) selama paruh pertama tahun ini.
Nasabah bertransaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri Bank CIMB Niaga di Jakarta, Senin (7/8)./JIBI-Dwi Prasetya
Nasabah bertransaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri Bank CIMB Niaga di Jakarta, Senin (7/8)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah kondisi penurunan pendapatan bunga, PT Bank CIMB Niaga Tbk masih mampu membukukan kenaikan pendapatan fee based income (FBI) selama paruh pertama tahun ini.

Wan Razly, Direktur Strategy and Finance PT Bank CIMB Niaga Tbk menuturkan, khusus untuk pendapatan fee selama semester I/2017 mencapai Rp924 miliar. Sumber pendapatan komisi tersebut memberikan kontribusi mayoritas dalam pendapatan operasional selain bunga.

"Fee based income CIMB Niaga per Juni 2017 meningkat 1,3% secara year on year dan berkontribusi sekitar 60% dari total pendapatan nonbunga," katanya kepada Bisnis, Selasa (8/8/2017).

Kenaikan tersebut, lanjut Wan, diperoleh berkat strategi yang dilakukan perseroan secara berkelanjutan dan menyeluruh, termasuk peningkatan transaksi perbankan digital.

Emiten bersandi saham BNGA itu juga gencar melakukan cross selling produk perbankan kepada nasabah yang sudah ada. Di luar itu, perseroan juga berupaya untuk terus berinovasi menawarkan produk seperti tabungan Indie yang telah diluncurkan pada Mei lalu.

"CIMB Niaga juga akan terus meningkatkan kualitas digital banking guna memberikan pengalaman perbankan yang menyenangkan kepada nasabah kami," ujarnya.

Dalam laporan keuangan per 30 Juni 2017, PT Bank CiMB Niaga Tbk membukukan kenaikan pendapatan komisi/provisi/fee dan administrasi ke level Rp1,27 triliun. Nilai tersebut tumbuh sebesar 18,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah Rp1,06 triliun.

Berbanding terbalik dengan kenaikan pendapatan komisi, pendapatan bunga justru mengalami penurunan tipis. Pendapatan bunga denominasi rupiah turun 3,6% ke posisi Rp9,12 triliun dari Juni 2016 sebesar Rp9,46 triliun. Begitu juga dengan pendapatan bunga dalam valuta asing, turun 9,8% ke posisi Rp563,63 miliar dari posisi Rp625,22 milar.

Akan tetapi, penurunan bunga tersebut diimbangi dengan penurunan beban bunga. Dengan demikian, BNGA masih mampu membukukan kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 8,6% ke level Rp6,02 triliun dalam paruh pertama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper