Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI SINGAPURA: Pertumbuhan PDB Kuartal Kedua Lebih Tinggi dari Perkiraan

Perekonomian Singapura mencatatkan pertumbuhan yang lebih cepat dari perkiraan pada kuartal kedua di tengah pemulihan perdagangan global yang mendorong sektor manufaktur.
Suasana di salah satu manufaktur yang ada di Singapura./.Reuters
Suasana di salah satu manufaktur yang ada di Singapura./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Perekonomian Singapura mencatatkan pertumbuhan yang lebih cepat dari perkiraan pada kuartal kedua di tengah pemulihan perdagangan global yang mendorong sektor manufaktur.

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, Produk Domestik Bruto (PDB) naik 2,9% pada kuartal kedua dibanding periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari median perkiraan dalam survei Bloomberg yang mencapai 2,5%. Sementara itu, dibanding kuartal sebelumnya, PDB meningkat 2,2%.

Seperti dilansir Bloomberg, sebagai salah satu negara yang paling bergantung pada perdagangan di Asia, Singapura mendapat keuntungan dari pemulihan perdagangan global sejak akhir tahun lalu, yang didorong oleh naiknya permintaan barang elektronik dan manufaktur dari China.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada hari Selasa mengatakan bahwa perekonomian diperkirakan tumbuh 2,5% hingga akhir tahun 2017. Proyeksi ini kembali ditekankan oleh Kementerian Perdagangan dan Industri pada hari ini.

Sementara itu, walaupun industri yang dipimpin ekspor berkembang dengan kuat, ada banyak risiko yang muncul. Industri yang fokus pada konsumen seperti ritel masih lemah dalam menghadapi PHK dan meningkatnya hutang. Selain itu, ada keraguan mengenai apakah China dapat mempertahankan pertumbuhannya karena pemerintah berusaha mengekang gelembung kredit.

Kementerian Perdagangan menyebutkan tiga risiko utama terhadap ekonomi global, yaitu ancaman proteksionisme perdagangan, kenaikan suku bunga AS yang lebih cepat dari perkiraan, serta penurunan permintaan kredit di China.

Serena Ling, kepala penelitian dan analis Oversea-Chinese Banking Corp, mengatakan selama momentum perdagangan dan ekonomi regional tetap stabil yang dibarengi dengan pasar tenaga, tingkat konsumsi dan konsumsi layanan pribadi akan terjaga pada level positif.

"Hal ini memberikan gambaran seberapa jauh pendulum telah berayun dari tahun lalu sampai sekarang, orang khawatir dengan Trump, Brexit, pemilihan Prancis, namun ancaman tersebut tampaknya sedikit berkurang," ujarnya, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (11/8/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper