Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Penerimaan Pajak, Sri Mulyani Siap Sisir Sumber Baru

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan penerimaan pajak hingga semester I mendekati 10%. Bahkan menurut Sri Mulyani, beberapa komponen penerimaan pajak meningkat cukup tinggi.
Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi (dari kiri), Menperin Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Mendag Enggartiasto Lukita, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, bertumpu tangan seusai Koordinasi Percepatan Proses Perizinan Tata Niaga Ekspor Impor di Jakarta, Selasa (1/8)./JIBI-Dwi Prasetya
Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi (dari kiri), Menperin Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Mendag Enggartiasto Lukita, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, bertumpu tangan seusai Koordinasi Percepatan Proses Perizinan Tata Niaga Ekspor Impor di Jakarta, Selasa (1/8)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan penerimaan pajak hingga semester I mendekati 10%. Bahkan menurut Sri Mulyani, beberapa komponen penerimaan pajak meningkat cukup tinggi.

"Kami akan terus mengusahakan, pada semester dua melakukan penyisiran terhadap sumber-sumber penerimaan negara," kata Sri Mulyani di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat, 11 Agustus 2017.

Hingga akhir Juli 2017, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mencatat penerimaan pajak mencapai Rp 601,1 triliun atau 46,8 persen dari target dalam APBN Perubahan 2017. Capaian tersebut, menurut data Ditjen Pajak, tumbuh 12,4 persen dibandingkan tahun lalu.

Sri Mulyani mengatakan kementeriannya akan melakukan extra effort pada semester II ini agar target penerimaan pajak dalam APBN Perubahan 2017 yang telah disetujui oleh Dewan bisa tercapai. "Extra effort-nya sama, menurut sektor dan menurut pelaku ekonomi," ujarnya.

Data-data yang ada, menurut Sri Mulyani, juga akan dilihat untuk mengidentifikasi sektor-sektor apa saja yang telah pulih sehingga memiliki kapasitas untuk membayar pajak. "Kami akan lakukan secara hati-hati sehingga pertumbuhan ekonomi tidak terganggu," tuturnya. (Tempo)

Terkait utang, Sri Mulyani menyatakan akan mengelolanya secara hati-hati. Pemerintah akan terus berupaya agar utang Indonesia berada pada tingkat yang bisa terus dipenuhi dari sisi kewajibannya. "Secara bersamaan, kami juga akan menggunakan utang seproduktif mungkin," katanya.

Sri Mulyani pun akan memperhatikan beban bunga, cicilan, serta jatuh tempo utang sehingga Indonesia tidak dianggap sebagai negara yang berisiko tinggi. "Selama ini, APBN selalu dibahas secara detail bersama dewan dan sesuai aturan. Saya anggap pengelolaan utang kita sangat baik."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper