Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Citibank Indonesia Cetak Laba Rp1,35 Triliun

Citibank N.A Indonesia mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada semester I/2017 sebesar 12% menjadi Rp1,21 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. Kenaikan margin bunga bersih dan pertumbuhan kredit menjadi pendorong utama cuan kantor caban bank asing asal Amerika Serikat tersebut.
Pejalan kaki berjalan melewati deretan mesin anjungan tunai mandiri Citibank di Jakarta, belum lama ini/Bisnis-Dedi Gunawan
Pejalan kaki berjalan melewati deretan mesin anjungan tunai mandiri Citibank di Jakarta, belum lama ini/Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Citibank N.A Indonesia mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada semester I/2017 sebesar 12% menjadi Rp1,35 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. Kenaikan margin bunga bersih dan pertumbuhan kredit menjadi pendorong utama cuan kantor caban bank asing asal Amerika Serikat tersebut.

Chief Executive Officer Citibank Indonesia Batara Sianturi mengatakan, salah satu yang menjadi penyokong pertumbuhan laba bersih Citibank Indonesia antara lain, didorong oleh kenaikan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM).

“Kami punya NIM naik menjadi 6,69% dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 6,05%,” ujarnya dalam gathering dengan media pada Senin (14/8).

Selain itu, utamanya, laba bersih Citibank Indonesia didukung oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 12% menjadi Rp2,23 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Dari segi pertumbuhan kredit, Citibank Indonesia masih mencatatkan penurunan sebesar 2,86% menjadi Rp39,74 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu, sedangkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 3,22% menjadi Rp50,56 triliun.

Untuk pertumbuhan kredit, sebanyak 70% kepada segmen institutional banking, lalu sebesar 30% kepada segmen konsumer banking.

Dari segi rasio keuangan, Citibank Indonesia masih memiliki tinngkat permodalan kuat dengan rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 29,25% atau lebih tinggi dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu sebesar 27,25%.

Lalu, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross perseroan pun berada pada posisi rendah sebesar 2,26% atau lebih rendah dibandingkan dengan paruh pertama tahun lalu yang sebesar 2,83%.

Untuk NPL net pun juga berada pada level rendah di posisi 0,78% dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu sebesar 0,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper