Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

William Dudley Dukung Penaikan Suku Bunga Lebih Lanjut

Anggota pembuat kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menyatakan dukungan atas penaikan lanjutan suku bunga Amerika Serikat (AS) tahun ini jika perekonomian berjalan seperti yang diharapkan.
Bank sentral AS The Federal Reserve/Reuters-Larry Downing
Bank sentral AS The Federal Reserve/Reuters-Larry Downing

Bisnis.com, JAKARTA – Anggota pembuat kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menyatakan dukungan atas penaikan lanjutan suku bunga Amerika Serikat (AS) tahun ini jika perekonomian berjalan seperti yang diharapkan.

“Saya akan berharap, juga mendukung penaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini jika ekonomi bertahan,” kata Presiden The Federal Reserve wilayah New York, William Dudley, dalam sebuah wawancara dengan Associated Press, seperti dikutip Bloomberg Selasa (15/8/2017).

Pada saat yang sama ia juga mengisyaratkan prospek pengumuman rencana pengurangan neraca oleh bank sentral AS tersebut pada September.

"Ekspektasi untuk pengumuman pada September mengenai kapan The Fed akan mulai mengurangi neraca keuangannya bukanlah hal yang tidak beralasan," ungkapnya.

Perdebatan politik mengenai plafon utang disebut tidak mungkin memiliki dampak besar pada rencana itu. The Fed dapat saja mengumumkan dimulainya program tersebut meski menunda tanggal pelaksanaannya.

“Rencana itu telah dikemukakan. Saya rasa secara umum sudah diterima dengan baik dan sangat diantisipasi. Dalam pernyataan FOMC terakhir, kami menjelaskan bahwa hal ini diperkirakan akan terjadi relatif segera. Jadi, saya berharap hal itu terjadi relatif segera,” kata Dudley, menguraikan garis besar rencana pengurangan neraca senilai US$4,5 triliun tersebut.

Komentar Dudley memberi sinyal optimisme pada saat tingkat inflasi tetap di bawah target The Fed, bahkan saat pasar tenaga kerja terus berkembang dan perekonomian secara keseluruhan terus bertahan.

Ia mengenyampingkan lemahnya data harga baru-baru ini dan berpendapat bahwa tren tersebut dapat berbalik arah.

“Kami memang berharap saat pasar tenaga kerja terus mengencang, kenaikan upah akan lebih kuat. Pada akhirnya hal itu akan berkontribusi terhadap inflasi yang bergerak menuju target 2% kami,” lanjutnya.

Menurut Dudley, terdapat bukti cukup luas yang menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja sedikit lebih ketat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Para pejabat The Fed telah memproyeksikan satu kali penaikan suku bunga lanjutan tahun ini. Namun lesunya data inflasi membuat pasar meragukan pandangan tersebut. Investor pun memprediksi hanya 29% kemungkinan kenaikan suku bunga lanjutan sebelum akhir tahun.

Meski demikian, komentar Dudley sesuai dengan pernyataan yang dirilis pasca pertemuan kebijakan FOMC pada 26 Juli. Kenaikan harga diperkirakan akan stabil di kisaran target The Fed sebesar 2% selama jangka menengah.

The Fed dijadwalkan untuk merilis risalah rapat kebijakannya tanggal 26 Juli tersebut pertengahan pekan ini. Risalah itu diharapkan dapat memberi gambaran yang lebih jelas mengenai gambaran inflasi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper