Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siang Ini, BPS Umumkan Ekspor & Impor Bulan Juli

Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, Selasa (15/8), akan mengumumkan perkembangan ekspor dan impor Juli 2017.
Aktivitas bongkar muat petikemas di pelabuhanTanjung Priok, Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat
Aktivitas bongkar muat petikemas di pelabuhanTanjung Priok, Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, Selasa (15/8), akan mengumumkan perkembangan ekspor dan impor Juli 2017.

Laporan statistik neraca perdagangan tersebut akan dilaporkan oleh Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, pada pukul 11:00 WIB.

Selain perkembangan ekspor dan impor, BPS juga akan mengumumkan perkembangan upah pekerja/buruh Juli 2017,

Perkembangan nilai tukar eceran rupiah Juli 2017 dan Indeks Kebahagiaan Indonesia 2017.

Neraca perdagangan Juli 2017 Indonesia kembali menembus surplus sekitar US$1 miliar disebabkan jumlah hari efektif pada bulan lalu dibandingkan dengan Juni 2017 (base effect). 

Ekonom PT Maybank Indonesia Tbk. Juniman menuturkan surplus bulan Juli disebabkan peningkatan ekspor Indonesia karena adanya aktifitas bongkar muat yang berjalan efektif. 

Dia memperkirakan pertumbuhan ekspor mencapai 39,24% menjadi US$13,27 miliar dibandingkan dengan Juni 2017 sebesar US$11,4 miliar. 

Sementara itu, impor meningkat 32,02% menjadiUS$11,90 miliar dari posisi sebelumnya US$10,01 miliar. 

"Kegiatan bongkar muat pulih kembali di bulan Juli sehingga weekdays-nya bertambah. Itu membuat angka ekspor impornya meningkat," ungkapnya, Senin (14/8).

Dengan kenaikan ekspor dan impor, dia yakin neraca perdagangan Juli 2017 bisa mencapai US$1,37 miliar. Namun, proyeksi tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar US$1,63 miliar. 

Dari sisi global, dia mengungkapkan sentimen perbaikan pertumbuhan ekonomi dari negara mitra dagang Indonesia--seperti AS, Eropa, Jepang dan China--turut berpengaruh terhadap peningkatan ekspor Indonesia. 

"Ekonomi mereka improving dan itu berdampak pada kinerja ekspor kita."

Selain itu, dia melihat adanya faktor pendukung perbaikan ekspor dari kenaikan harga beberapa komoditas pada bulan Juli di antaranya minyak bumi, batu bara, beberapa jenis barang logam. 

Untuk impor, Juniman meyakini pertumbuhan disebabkan oleh mulai berjalannya kegiatan ekonomi pasca libur Lebaran. Jika ditelaah lebih jauh, kenaikan impor disumbang dari impor bahan baku, barang modal serta barang konsumsi karena adanya faktor base effect. 

Josua Pardede, Ekonom Bank Permata, mengatakan neraca perdagangan Juli diperkirakan surplus U$965 juta dengan laju ekspor diperkirakan mencapai 35,7% yoy sementara laju impor sebesar 34,5%yoy.

Surplus disebabkan oleh kegiatan ekspor impor yang kembali normal pasca libur lebaran.

Selain itu, laju ekspor bulan Juli ditopang oleh tren kenaikan harga kelapa sawit selama Juli serta peningkatan volume ekspor sejalan dengan peningkatan aktivitas manufaktur mitra dagang utama indonesia seperti AS dan China.

Sementara itu, dia melihat impor cenderung meningkat juga pasca libur lebaran terindikasi juga dari tren peningkatan penjualan semen serta peningkatan kapasitas produksi terindikasi dari ekspektasi kenaikan indeks tendensi bisnis pada kuartal III/2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper