Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UTANG LUAR NEGERI: Utang Valas Indonesia Melambat

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal II/2017 tercatat tumbuh 2,9% menjadi US$335,3 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal II/2017 tercatat tumbuh 2,9% menjadi US$335,3 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan Statistik Utang Luar Negeri Bank Indonesia (BI), angka tersebut melambat dibanding kuartal I/2017 yang tumbuh sebesar 3,2% (yoy).

"Pertumbuhan ULN tersebut juga jauh lebih lambat bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 yang sebesar 6,8% (yoy)," tulis BI dalam laporannya, dirilis Selasa (15/8).

Berdasarkan kelompok peminjam, pertumbuhan ULN tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan ULN sektor publik yang melambat dan berlanjutnya kontraksi pertumbuhan ULN sektor swasta.

Pada akhir kuartal II/2017, ULN sektor publik tercatat sebesar US$170,3 miliar atau mendominasi sekitar 50,8% dari total ULN dan tumbuh 7,3% (yoy). Sayangnya, BI melihat pertumbuhannya melambat dari 10,0% (yoy) pada kuartal I/2017.

Sementara itu, ULN sektor swasta tercatat sebesar US$165,0 miliar atau 49,2% dari total ULN. ULN swasta tersebut turun -1,4% (yoy) dari kuartal sebelumnya.

Berdasarkan jangka waktu, BI mencatat posisi ULN Indonesia pada kuartal II/2017 tetap didominasi oleh ULN jangka panjang. Posisi ULN jangka panjang pada akhir kuartal II/2017 tercatat sebesar US$290,0 miliar atau sekitar 86,5% dari total ULN, sedangkan posisi ULN jangka pendek tercatat US$45,3 miliar atau 13,5% dari total ULN.

Menurut sektor ekonomi, posisi ULN swasta pada akhir kuartal II/2017 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih (LGA).

Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,6%.

Pertumbuhan ULN sektor industri pengolahan dan sektor LGA meningkat dibandingkan triwulan I/2017, sedangkan ULN sektor pertambangan dan sektor keuangan masih mengalami kontraksi pertumbuhan.

Kendati ada beberapa sektor yang mengalami perlambatan ULN, BI memandang perkembangan ULN pada kuartal II/2017 tetap sehat dan terkendali.

Hal ini tercermin antara lain dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) yang pada akhir kuartal II/2017 tercatat stabil di kisaran 34,2% dan bahkan menurun jika dibandingkan dengan kuartal II/2016 yang sebesar 37,2%.

"Rasio tersebut juga masih lebih baik dibandingkan dengan negara peers, seperti Malaysia dan Turki," tegas BI.

Namun, BI menegaskan tetap terus memantau perkembangan ULN dari waktu ke waktu untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper