Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Asuransi Turki Terdampak Inflasi

Menurut data Turkish Insurance Association (TSB), sektor asuransi Turki mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi sebesar 12% sepanjang semester I/2017.
Ilustrasi-Asuransi/www.getbudget.com
Ilustrasi-Asuransi/www.getbudget.com

Bisnis.com, TURKI—Menurut data Turkish Insurance Association (TSB), sektor asuransi Turki mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi sebesar 12% sepanjang semester I/2017.

Dalam paruh pertama tahun ini pendapatan premi sektor asuransi Turki mencapai 23,13 miliar lira Turki atau setara dengan 6,5 miliar dolar Amerika Serikat. Namun, melihat tingkat inflasi di negara tersebut, secara riil sektor asuransi mengalami kontraksi sekitar 3%.

Seperti dikutip dari Asian Insurance Review, Rabu (16/8/2017), dari total 23 miliar lira Turki, asuransi nonjiwa membukukan premi 19,8 miliar lira Turki. Sedangkan asuransi jiwa mencatatkan premi 3,3 miliar lira Turki.

Salah satu lini bisnis asuransi yang mengalami kontraksi adalah asuransi lalu lintas yang pada 2016 tumbuh sebesar 72%. Lini tersebut mengalami kontraksi sebesar 10,7% pada semester I/2017 karena adanya perampingan. Penyebabnya, antara lain pada April 2017 Departemen Keuangan mulai mengenakan premi atas asuransi pihak ketiga (MTPL) untuk semua jenis kendaraan. Hal itu dilakukan guna mengurangi lonjakan harga, akibatnya penanggung terpaksa menurunkan tarif premi mobil.

Dari sisi saluran distribusi, pada semester pertama ini, kanal distribusi tradisional memimpin dengan porsi 98,6%. Sedangkan kanal telesales sebesar 1% dan sisanya 0,4% dari kanal online.

Sementara itu, tingkat inflasi Turki pada Januari 2017 adalah 9,22%. Kemudian terus berada di atas 10% pada Februari 2017 hingga Juni 2017. Penyebab tingginya inflasi adalah melemahnya mata uang Turki yang telah terdepresiasi sekitar 20% terhadap dolar AS sejak kudeta militer yang gagal pada Juli tahun lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper