Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Bank BUKU I dan II Turun 11%, OJK Kondisi masih Terkendali

Kelompok bank umum kegiatan usaha atau BUKU I dan II mencatatkan penurunan laba bersih sampai akhir semester I/2017 sekitar 11%.
Rupiah./JIBI-Rachman
Rupiah./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Kelompok bank umum kegiatan usaha atau BUKU I dan II mencatatkan penurunan laba bersih sampai akhir semester I/2017 sekitar 11%.

Namun, Otoritas Jasa Keuangan mengaku tidak khawatir karena penurunan cuan bank kecil itu masih terkendali.

Sampai akhir Juni 2017, kelompok bank BUKU I mencatatkan penurunan laba bersih paling dalam sebesar 11,74% menjadi Rp571 miliar dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu, sedangkan bank BUKU II mengalami penurunan cuan sebesar 11,17 menjadi Rp5,39 triliun.

Untuk bank BUKU III dan IV kompak mencatatkan kenaikan laba bersih masing-masing sebesar 24,24% dan 23,6% menjadi Rp18,46 triliun serta RpRp40,14 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana mengatakan, penurunan laba bersih yang dialami oleh bank pada kelompok BUKU I dan II itu cenderung disebabkan oleh melakukan pencadangan.

“Kan, ketika NPL [non performing loan] gross mereka [Bank] mendekati 5%, berarti mau enggak mau harus menyiapkan pencadangan,” ujarnya kepada Bisnis pada Selasa (23/8).

Heru melanjutkan, dengan adanya alokasi lebih untuk pencadangan itu akhirnya berpengaruh kepada rentabilitas banknya.

“Jadi, membuat adanya penurunan laba bersih,” lanjutnya.

Namun, dia menekankan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari penurunan laba bersih dan kenaikan NPL tersebut.

“Solvabilitasnya enggak terganggu kok karena dari sisi CAR [capital adequacy ratio] juga masih oke sekitar 20%. Kami juga sudah tanyakan kepada industri dan mereka mengaku tidak ada masalah yang signifikan,” ujarnya.

Di sisi lain, posisi CAR kelompok bank BUKU I dan II sampai Juni 2017 memang masih berada di atas 20%. Untuk bank BUKU I mencatatkan posisi pada level 21,85%, sedangkan posisi rasio kecukupan modal bank BUKU II lebih tinggi lagi sebesar 24,42%.

Lalu, dari sisi nominal rasio kredit bermasalah secara year on year (yoy) pun justru mengalami penurunan. Pada bank BUKU I, nominal NPL turun sebesar 23,38% menjadi Rp1,26 triliun dari total kredit senilai Rp49,76 triliun.

Lalu, bank BUKU II juga mencatatkan penurunan nominal NPL sebesar 1,26% menjadi Rp19,02 triliun dari total kredit senilai Rp520,94 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper