Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemhan Jajaki Peluang Relokasi 3 BUMN Pertahanan ke Lampung

Kementerian Pertahanan berencana merelokasi tiga perusahaan BUMN industri strategis yakni PT Dirgantara Indonesia (PT DI), PT Pindad dan PT Pal Indonesia ke wilayah Provinsi Lampung.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (tengah) memegang keris pusaka dalam pertemuan dengan 62 penyeimbang marga se-Lampung di Lampung, Minggu (21/5)./Antara-Ardiansyah
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (tengah) memegang keris pusaka dalam pertemuan dengan 62 penyeimbang marga se-Lampung di Lampung, Minggu (21/5)./Antara-Ardiansyah

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan berencana merelokasi tiga perusahaan BUMN industri strategis yakni PT Dirgantara Indonesia (PT DI), PT Pindad dan PT Pal Indonesia ke wilayah Provinsi Lampung.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pertimbangan pemindahan industri pertahanan ke luar Pulau Jawa karena saat ini kondisi Pulau Jawa sangat padat penduduk sehingga tidak memungkinkan lagi dan tidak cocok sebagai sebuah tempat pembuatan produk-produk alat pertahanan.

“Kenapa dibuat di sini [Lampung], karena di Pulau Jawa sudah penuh tidak cocok lagi untuk membuat pabrik peralatan perang, karena bukan sekadar dibuat tapi dicoba,” ujarnya melalui keterangan resmi setelah mengunjungi Kabupaten Tanggamus, Lampung, Kamis (24/8/2017).

Adapun dalam kunjungan ke Lampung tersebut, Ryacudu didampingi Direktur Utama PT DI Budi Santoso, Dirut PT Pindad Abraham Mose, Dirut PT PAL Indonesia Budiman Saleh. Wilayah Kabupaten Tanggamus menjadi salah satu tempat atau wilayah yang dipertimbangkan oleh Kemhan untuk nantinya menjadi tempat relokasi.

Ryacudu menuturkan beberapa negara seperti Inggris dan Korea Selatan menempatkan industri pertahanan jauh dari pusat kota. Kabupaten Tanggamus menjadi salah satu pilihan yang cocok untuk relokasi industri pertahanan.

“Saya lihat di Korea Selatan maupun di Inggris dan negara lain, industri pertahanannya berada jauh dari kota besar,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper