Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2017, Alif Incar Laba Rp12 Miliar

PT Al Ijarah Indonesia Finance (Alif) menargetkan perolehan laba hingga sepanjang 2017 bisa tumbuh dua kali lipat jika dibandingkan capaian pada tahun sebelumnya.
PT Al Ijarah Indonesia Finance/Istimewa
PT Al Ijarah Indonesia Finance/Istimewa

Bisnis.com,JAKARTA—PT Al Ijarah Indonesia Finance (Alif) menargetkan perolehan laba hingga sepanjang 2017 bisa tumbuh dua kali lipat jika dibandingkan capaian pada tahun sebelumnya.

Kepala Divisi Pemasaran Purwanto mengatakan pada tahun ini perolehan laba diproyeksikan bisa mencapai Rp12 miliar atau tumbuh 114% jika dibandingkan capaian pada 2016 yaitu Rp5,6 miliar.

“Untuk mencapai target pertumbuhan laba, kami akan lakukan efisiensi dan menggenjot penyaluran pembiayaan,” kata Purwanto kepada Bisnis, Kamis (24/8/2017).

Pada tahun ini, Alif menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan syariah sebesar Rp600 miliar. Dari target tersebut, hingga pertengahan 2017, perseroan telah merealisasikan 49,83% dari target pembiayaan atau mencapai Rp299 miliar.

Dari total pembiayaan yang disalurkan, Purwanto mengungkapkan sebagian besar berasal dari segmen ritel yang mencapai Rp278 miliar, sedangkan Rp21 miliar sisanya merupakan pembiayaan korporasi.

Adapun, portofolio pembiayaan Alif hingga pertengahan tahun ini masih didominasi oleh pembiayaan segmen kendaraan roda empat dengan porsi mencapai 95%, dan 5% sisanya merupakan pembiayaan kendaraan roda dua.

“Pertumbuhan pembiayaan hingga semester pertama tahun ini masih sesuai target yaitu sekitar 10%. kami optimistis pada semester kedua penyaluran pembiayaan bisa lebih baik lagi,” ujarnya.

Untuk menggenjot penyaluran pembiayaan di semester kedua tahun ini, dia menuturkan, pihaknya telah melakukan perluasan produk pembiayaan dengan menyasar pembiayaan investasi.

Dengan direalisasikannya upaya perluasan produk pembiayaan, jelasnya, kontribusi pembiayaan segmen korporasi diharapkan bisa meningkat signifikan. Hingga akhir 2017, kontribusi pembiayaan segmen ritel diperkirakan turun menjadi 80%, sedangkan porsi pembiayaan segmen korporasi diprediksi bisa mencapai kisaran 20% dari total pembiayaan yang disalurkan.

“Porsi pembiayaan investasi akan meningkat, karena kami telah menjalin kerjasama dengan salah satu perusahaan untuk penyaluran pembiayaan investasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper