Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Infrastruktur Pacu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pembangunan infrastruktur dipercaya akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6% pada 2019.nn
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro memberikan kuliah umum dengan tema Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Jumat (25/8)./JIBI-Rachman
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro memberikan kuliah umum dengan tema Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Jumat (25/8)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, YOGYAKARTA - Pembangunan infrastruktur dipercaya akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6% pada 2019.

Dody Budi Waluyo, Asisten Gubernur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), mengatakan pengaruh pembangunan infrastruktur tidak dapat langsung terasa saat ini.

"Indonesia bisa lepas dari 5% mungkin pada 2019," ujarnya dalam Pelatihan Wartawan Tentang Perkembangan Perekonomian Indonesia Terkini di Yogyakarta, Minggu (27/8/2017).

Menurutnya, mulai 2019 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada kisaran 5,6%-6,0%.

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 6%, Dody mengatakan laju inflasi akan berada pada kisaran 2,5%-4,5%.

Namun, dia menuturkan, perhitungan tersebut tidak bisa disamakan dengan perhitungan pemerintah. "Pemerintah tentu punya hitungan sendiri," ujar Dody.

Sebelum mencapai 6%, BI meyakini perekonomian Indonesia pada tahun ini hanya akan tumbuh  5,1% yang ditopang oleh investasi non bangunan dan belanja pemerintah.

Selain dua faktor tersebut, BI optimistis daya beli masyarakat akan kembali tumbuh pada semester kedua seiring dengan pelonggaran kebijakan melalui suku bunga acuan.

"Dengan kami menurunkan suku bunga, itu juga berpengaruh positif ke konsumsi masyarakat. Jadi seharusnya, konsumsi akan membaik di semester kedua," tegas Dody. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper