Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) akan mengupayakan pemenuhan data statistik industri asuransi syariah secara lebih akurat dan terinci pada tahun ini. Hal itu merupakan program kerja unggulan pengurus baru asosiasi yang melingkupi penyelenggara asuransi berbasis sistem syariah tersebut.
Hari ini, Selasa (29/8/2017), AASI menggelar rapat kerja pengurus baru masa bakti periode 2017-2020. Rapat kerja yang dihadiri oleh 65 pengurus AASI perwakilan dari perusahaan asuransi anggota AASI tersebut membahas sejumlah hal yang akan menjadi program kerja AASI, termasuk tentang pemenuhan data statistik industri.
“AASI akan mempertajam keberadaan bidang riset dan data untuk bekerja lebih keras dalam hal ini, sehingga keberadaan AASI lebih dirasa maslahat, terutama bagi anggotanya,” ujar Ketua Bidang Humas & Literasi AASI Bunbun Machbub di gedung Menara 165, Jakarta.
Baca Juga
Bunbun mengatakan data statistik tersebut akan menjadi tolok ukur industri asuransi syariah. Dengan data tersebut diharapkan industri asuransi syariah dapat memahami posisi industri untuk dapat melaksanakan peningkatan pangsa pasar.
Salah satu program lain yang menjadi concern bagi AASI ke depan adalah program literasi dan edukasi kepada masyarakat luas mengenai keberadaan dan manfaat dari asuransi syariah. Diharapkan dengan ditingkatnya program literasi dan edukasi industri asuransi syariah dapat tumbuh secara an-organik dan berkesinambungan di akhir 2020.
Selain itu, kata Bunbun, beberapa program lainnya yang akan difokuskan AASI, antara lain sosialisasi dan literasi mengenai wakaf asuransi, pengembangan agen asuransi syariah, dan penguatan permodalan asuransi syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1673406617.jpg?w=184&h=104)
