Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Lesu , Asuransi Umum Andalkan Lini Kendaraan Bermotor

Perusahaan asuransi kerugian terus menggenjot kontribusi premi dari lini kendaraan bermotor.
Asuransi kendaraan bermotor menjadi salah satu lini penopang pertumbuhan asuransi umum /istimewa
Asuransi kendaraan bermotor menjadi salah satu lini penopang pertumbuhan asuransi umum /istimewa

Bisnis.com, JAKARTA-- Perusahaan asuransi kerugian terus menggenjot kontribusi premi dari lini kendaraan bermotor.

PT Asuransi Wahana Tata (Aswata). Direktur Utama Aswata Christian Wanandi mengatakan kinerja perusahaan hingga paruh waktu pertama tahun ini lini bisnis kendaraan bermotor mendominasi sebesar 40% dari total premi bruto.

Lebih lanjut, dia mengatakan lini bisnis asuransi properti menjadi kontributor terbesar kedua sebesar 30%. Sedangkan sisanya pada lini bisnis lain terutama dari engineering dan juga marine cargo.

“Untuk kontribusi lini kendaraan bermotor masih cenderung stagnan. Namun masih terdapat kemungkinan tumbuh dari dorongan event Gaikindo,” katanya kepada Bisnis.

Adapaun secara keseluruhan, pada semester I/2017, Aswata telah mencatatka total premi senilai Rp838 miliar. Christian menilai pencapaian premi hingga paruh waktu tahun ini terbilang baik. Pasalnya, ditengah ketatnya persaingan industri saat ini, kata Christian, Aswata dapat mencapai pertumbuhan sebesar 7% (yoy). Sedangkan sepanjang tahun ini, pihaknya menargetkan kolektivitas premi total yang dapat dicapai sebesar Rp2,2 triliun .

Selain itu, PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) dari kontribusi pendapatan premi, sebagian besar berasal dari kendaraan bermotor, kemudian disusul asuransi perjalananan, asuransi kesehatan, dan asuransi kecelakaan diri.

“Porsi motor vehicle masih terbesar diangka 50%-60%,” kata Bussines Development Division Head PT Adira Insurance Tanny Megah Lestari.

Sepanjang 2017, Adira Insurance menargetkan pendapatan premi bisa tumbuh 8,7% dari Rp2,3 triliun pada 2016 menjad Rp2,5 triliun pada 2017. Indra mengungkapkan target premi pada tahun ini tidak dipatok terlalu tinggi, lantaran kondisi penjualan kendaraan bermotor belum mengalami peningkatan signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper