Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Fokus Tingkatkan Kredit Lewat Skema Supply Chain

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tahun ini lebih serius menggenjot pertumbuhan kredit lewat skema pembiayaan rantai pasok atau supply chain financing demi memacu kinerja perseroan.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tahun ini lebih serius menggenjot pertumbuhan kredit lewat skema pembiayaan rantai pasok atau supply chain financing demi memacu kinerja perseroan.

Direktur Kelembagaan BRI Sis Apik Wijayanto mengatakan pada paruh kedua tahun ini, pihaknya telah memiliki calon-calon nasabah korporasi besar yang dapat diajak kerja sama.

"Ada banyak yang potensial. Dalam waktu dekat ada lagi, tetapi belum dapat kami ungkapkan," katanya di Jakarta, Selasa (5/9/2017).

Salah satu kerja sama kredit rantai pasok yang dilakukan BRI dalam semester II/2017 adalah dengan anak usaha PT Pertamina (Persero), yakni PT Pertamina Patra Niaga dan PT Patra Badak Arun Solusi (PBAS).

Dalam skema supply chain, bank akan menyalurkan kredit kepada korporasi serta vendornya dan distributor skala usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berkaitan dengan korporasi tersebut.

"Mereka supply chain dengan BRI. Jadi kalau ada kebutuhan di PBAS atau di Patra Niaga, kami akan support. Di luar itu, karyawannya dan vendornya seperti retailer dan distributornya kami dukung juga dengan supply chain ini," jelasnya.

Di luar itu, perseroan juga menggunakan skema penyaluran kredit supply chain ke sektor usaha lainnya seperti perusahaan karya. BRI bersama Bank Mandiri dan BNI juga sempat meneken komitmen penyaluran kredit kepada supplier dan distributor PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.

Sis Apik mengaku potensi nilai kredit yang disalurkan dalam rantai pasok cukup besar. Akan tetapi dia enggan menyebutkan secara rinci.

Melihat potensi yang besar, bank wong cilik tersebut membentuk divisi khusus yang menangani kebutuhan debitur korporasi besar, mulai dari kredit hingga kebutuhan layanan operasional dengan cash management system.

"Kami lebih fokus. Dulu divisi transaksional banking itu hanya mengarah ke ritel saja, sekarang ada divisi transaksional banking yang juga menangani wholesale, mulai dari induk korporasi, anak usaha, vendor hingga karyawannya," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper