Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ECB Indikasikan Rencana Pengurangan Stimulus, Euro Menguat

Nilai tukar euro mempertahankan penguatannya terhadap sejumlah mata uang setelah European Central Bank (ECB) mengindikasikan rencana untuk mengurangi program stimulusnya.
Kanptr pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman/Reuters-Alex Domanski
Kanptr pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman/Reuters-Alex Domanski

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar euro mempertahankan penguatannya terhadap sejumlah mata uang setelah European Central Bank (ECB) mengindikasikan rencana untuk mengurangi program stimulusnya.

Gubernur ECB Mario Draghi menyatakan bahwa bank sentral Eropa tersebut mempertimbangkan bagaimana cara menghentikan program pembelian bulanannya senilai 60 miliar euro.

Pada pertemuan kebijakan yang berakhir Kamis (7/9) waktu setempat, ECB pun mempertahankan prospek inflasi dan pertumbuhan.

“Kami akan siap menghadapi apa yang harus kami putuskan (untuk mengurangi stimulus) pada bulan Oktober,” kata Draghi dalam konferensi pers pasca pertemuan ECB, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/9/2017).

“Saat ini, melihat apa yang terjadi secara global, kami harus siap,” lanjutnya.

Menurut Draghi, ECB harus memperhitungkan pelemahan inflasi karena penguatan euro seiring upaya untuk menghentikan program stimulusnya.

Dalam pertemuan tersebut, ECB juga mempertahankan suku bunganya di level terendah serta memastikan bahwa pembelian aset akan berlanjut setidaknya sampai Desember.

“Meskipun Draghi berusaha memberi pernyataan bernada dovish, saya rasa terdengar seperti ada tingkat kepercayaan terhadap pertumbuhan ekonomi,” kata Sireen Harajli, pakar strategi FX di Mizuho.

“Kemungkinan atas pengumuman untuk mengurangi (stimulus) pada Oktober saya kira mendorong euro lebih tinggi.”

Euro telah melonjak lebih dari 14% sepanjang tahun ini hingga perdagangan Kamis, dan Draghi merujuk pada kekuatan euro sebagai alasan ECB menurunkan proyeksi inflasi untuk tahun depan dan 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper