Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASURANSI UMUM: Premi Bruto Semester I/2017 Susut Tipis

Bisnis.com, JAKARTA -- Berdasarkan data statistik yang dirilis Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), premi bruto asuransi umum sampai dengan semester pertama tahun ini mencapai Rp29,16 triliun. Hasil tersebut mengalami penurunan sebesar 4% jika dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu yang menyentuh angka Rp30,38 triliun.
Karyawan berkomunikasi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Jakarta, Rabu (5/7)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan berkomunikasi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Jakarta, Rabu (5/7)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat perolehan premi bruto industri sampai dengan semester pertama tahun ini sebesar Rp29,16 triliun, turun 4% jika dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu yang menyentuh angka Rp30,38 triliun.

Penurunan terjadi lantaran lini bisnis properti yang menjadi penopang utama premi asuransi kerugian mengalami penurunan. Dari total premi Rp29,16 triliun, lini properti mencatatkan pendapatan sebesar Rp8,7 triliun. Kendati demikian, premi tersebut mengalami penurunan sebasar 7% secara year-on-year (yoy).

Ketua AAUI Dadang Sukresna mengatakan lini bisnis properti akan menggeliat kembali pada kuartal III dan IV tahun ini. Pertumbuhan lini bisnis properti diproyeksikan dapat menyentuh kisaran 7%- 9%.

“Perpanjangan polisnya mundur. Beberapa korporasi bisnis besar pencatatan renewalnya baru terjadi di kuartal III, kami yakin pada kuartal III, dan IV akan membaik,” kata Dadang kepada Bisnis, Minggu (10/9/2017).

Sebelumnya, Dadang yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Asuransi Binagriya Upakara mengatakan, produksi bisnis asuransi umum, khususnya lini properti, sulit bertumbuh lebih tinggi lantaran penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) oleh perbankkan masih cenderung stagnan.

Padahal, Binagriya juga masih mengandalkan lini bisnis properti untuk mencapai target pertumbuhan premi. Hingga saat ini, lini bisnis properti berkontribusi sebesar 70%, sedangkan sisanya disumbang dari berbagai lini bisnis, seperti asuransi kendaraan bermotor, engineering, marine cargo, dan aneka.

Menurutnya, beberapa faktor yang dapat mendorong peningkatan produksi dari lini properti pada semester kedua tahun ini antara lain adalah proses kontruksi seperti bangunan perkantoran, hotel, dan pergudangan di beberapa daerah banyak yang sudah memasuki tahap penyelesaian.

Guna mendongkrak pertumbuhan premi, pihaknya juga akan mengoptimalkan kemitraan dengan perbankan, pasalnya saluran distribusi tersebut menyumbang premi cukup besar yaitu sekitar 30% dari total pendapatan premi.

“Untuk meningkatkan produksi, kami juga berencana meningkatkan jumlah agen dari yang saat ini berjumlah 500 agen menjadi 1.000 agen pada 2017,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper