Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Turun, OJK Yakin Kredit Bank Asing Akan Membaik

Setelah sempat turun, kinerja kelompok bank asing diperkirakan akan mengalami peningkatan, terutama dari sisi penyaluran kredit.
Ilustrasi/JIBI-Paulus Tandi Bone
Ilustrasi/JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, BOGOR - Setelah sempat turun, kinerja kelompok bank asing diperkirakan akan mengalami peningkatan, terutama dari sisi penyaluran kredit.

Direktur Pengawasan Bank I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Defri Andri menyatakan penurunan kinerja bank asing tak lepas dari kondisi ekonomi global yang masih lesu.

Namun, menurutnya, pada paruh kedua tahun ini, kondisinya akan membaik seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih positif.

“Apakah kreditnya turun dibandingkan kelompok bank lain? Iya. Dan juga mengalami kredit bermasalah sama seperti bank yang lain. Tetapi beberapa bulan terakhir nonperforming loan (NPL) sudah membaik. Ke depan saya yakin akan meningkat lagi kredit-kredit tersebut,” katanya usai mengisi acara pelatihan dan gathering wartawan di Bogor, Sabtu (9/9/2017).

Mengacu pada data Statistik Perbankan Indonesia, total kredit yang disalurkan sembilan bank asing yang beroperasi dj Indonesia per Juni 2017 mencapai Rp211,51 triliun. Nilai tersebut turun 18,8% dari posisi Juni 2016 yang berjumlah Rp260,6 triliun.

Sebagai perbandingan, total kredit yang disalurkan oleh empat kelompok bank pelat merah justru tercatat tumbuh 12,6% dari posisi Rp1.625,11 triliun pad Juni 2016 menjadi Rp1.831,2 triliun pada akhir semester I/2017.

Dia menuturkan, dalam beberapa tahun terakhir, tiap entitas bank masih dalam tahap konsolidasi internal untuk memperkuat manajemen risiko dan kemampuan bisnis. Apalagi, kondisi ekonomi masih dibayang-bayangi ketidakpastian perekonomian. Penurunan pertumbuhan ekonomi China juga turut memberikan dampak negatif.

“Tapi yang paling penting diingat adalah OJK sebagai pengawas harus memastikan bank memberikan kredit sesuai dengan expertis dan kemampuannya. Sebelum memberikan kredit, dia harus menyiapkan dulu infrastrukturnya, baik sumber daya manusia, dan sistem terutama untuk kredit mikro dan ritel,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper