Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KENAIKAN TARIF CUKAI ROKOK: Gaprindo Minta Tak Lebih Dari 4,8%

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) meminta kenaikan tarif cukai rokok pada 2018 tak lebih dari 4,8%.
Rokok dijual di sebuah gerai waralaba, di Jakarta, Minggu (21/8)./JIBI-Dwi Prasetya
Rokok dijual di sebuah gerai waralaba, di Jakarta, Minggu (21/8)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) meminta kenaikan tarif cukai rokok pada 2018 tak lebih dari 4,8%.

Ketua Gaprindo Muhaimin Moefti mengaku situasi saat ini, kenaikan tarif cukai akan berpengaruh kepada konsumen rokok, apabila harga dinaikkan maka konsumen diperkirakan anjlok.

"Karena itu kami ke sini untuk meminta dewan supaya tarif cukainya tak naik terlalu besar," kata Moefti di Badan Anggaran DPR, Senin (11/9/2017).

Adapun berdasarkan realilisasi penerimaan cukai Agustus kemarin, cukai hasil tembakau (CHT), masih mendominasi penerimaan cukai pemerintah. Pasalnya, dari total penerimaan cukai senilai Rp68,3 triliun, sebesar Rp65,5 triliun di antaranya berasal dari (CHT).

"Jadi korelasinya kalau cukai naik harga naik. Kalau harga naik dengan daya beli yang belum sepenuhnya pulih maka konsumsi akan turun," imbunya.

Adapun, disamping meminta pemerintah untuk mempertimbangkan besaran penyesuaian tarif cukai, Moefti juga berharap pemerintah juga memerhatikan peredaran rokok ilegal.

Pasalnya, saat ini pertumbuhan peredaran rokok ilegal sudah sampai pada level 14%. Situasi itu dikhawatirkan akan berdampak pada peralihan konsumsi masyarakat ke dari rokok yang legal ke rokok ilegal yang harganya relatif murah.

"Saya apresiasi Bea Cukai telah melakukan penindakan, tetapi rokok ilegal harus segera diatasi karena cukup berpengaruh," ungkapnya.

Penyesuaian tarif cukai akan dilakukan pada bulan ini. Pemerintah menganggap, langkah itu tak semata untuk mengejar target penerimaan cukai tetapi juga merupakan kontrol terhadap konsumsi tembakau. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper