Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Relaksasi Bank Indonesia: Bukopin Anggap Tidak Mengubah Porsi Penyaluran Kredit

PT Bank Bukopin Tbk. menilai rencana Bank Indonesia untuk memasukkan penempatan dana bank pada obligasi korporasi ke dalam komponen financing pada rasio financing to funding rasio (FFR) tidak akan membuat adanya pergeseran penggunaan dana bank.
Bank Bukopin/Bisnis.com
Bank Bukopin/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Bukopin Tbk. menilai rencana Bank Indonesia untuk memasukkan penempatan dana bank pada obligasi korporasi ke dalam komponen financing pada rasio financing to funding rasio (FFR) tidak akan membuat adanya pergeseran penggunaan dana bank.

Walaupun, nantinya, obligasi korporasi yang bisa masuk ke dalam komponen financing adalah yang memiliki peringkat tinggi. Penyaluran kredit bank tidak akan mengalami pergeseran signifikan menjadi kepada obligasi korporasi tersebut.

Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk. Glen Glenardy menyebutkan, pihaknya menilai kebijakan Bank Indonesia (BI) itu tidak akan membuat adanya pergeseran penyaluran kredit menjadi ke obligasi korporasi,

kebijakan Bank Indonesia itu malah sebagai salah satu cara mendorong UKM untuk bisa lebih tertib administrasi sehingga bisa diberikan peringkat bagus.

“Ini selaras juga dengan BEI [Bursa Efek Indonesia] yang mendorong UKM untuk menjadi perusahaan publik. Hal itu pun nantinya akan semakin mengoptimalkan pendalaman pasar keuangan,” ujarnya kepada Bisnis pada akhir pekan lalu

Dari sisi bank BUKU III, Glen pun menuturkan, penggunaan DPK untuk pembelian obligasi dan penyaluran kredit kepada semua segmen dan kepada obligasi korporasi itu akan saling melengkapi.

“Semua itu akan kian lengkap kalau UKM sudah mulai belajar untuk mengeluarkan obligasi,” tuturnya.

Sebelumnya, dalam rapat dewan gubernur bulan lalu, Bank Indonesia menyebutkan akan melakukan relaksasi dengan mengganti loan to funding rasio (LFR) menjadi FFR.

Dengan memasukkan penempatan dana bank pada obligasi ke komponen financing pada rasio FFR, harapannya perbankan mengurangi penempatan dana pada instrumen operasi moneter dan menyalurkan dana kepada sektor riil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper