Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandiri Syariah Dukung Sektor UMKM

Sumairah tampak antusias saat menceritakan soal usaha konveksi yang kini digelutinya. Dengan penghasilan bersih Rp30 juta per bulannya, dia mampu menyekolahkan anaknya hingga jenjang Strata 2 di Negeri Jiran Malaysia.

Bisnis.com, BOGOR—Sumairah tampak antusias saat menceritakan soal usaha konveksi yang kini digelutinya.

Dengan penghasilan bersih Rp30 juta perbulannya, dia mampu menyekolahkan anaknya hingga jenjang Strata 2 di Negeri Jiran Malaysia. Sebelumnya, dia dan suami Ahmad Said, pernah melakoni profesi sebagai penjual sate.

Sumairah adalah contoh sukses dari dukungan perbankan terhadap segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Tercatat, semenjak 2005 dia menjadi nasabah UMKM Mandiri Syariah. Adapun, total pinjaman yang diberikan kepada Sumairah sampai saat ini mencapai Rp500 juta  yang terbagi dalam tiga tahap dengan imbal bagi hasil 18%.

Sumairah merupakan nasabah Mandiri Syariah Cabang Citeureup di bidang usaha home industry.

Setiap hari, dia memberdayakan ibu-ibu rumah tangga sekitar tempat usahanya untuk bekerja di konveksi miliknya yang menggunakan bahan baku sisa kain pabrik untuk dijadikan berbagai jenis produk fashion.

"Saya ingin sekali ibu-ibu rumah tangga mempunyai kegiatan yang produktif dan bernilai ekonomis hingga mampu membantu perekonomian keluarganya," katanya di Bogor pada Rabu (13/9/2017).

Dukungan terhadap pembiayaan pada segmen UMKM sejalan dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia No. 17/12/PBI/2015 mengenai Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di mana portofolio pembiayaan ke segmen UMKM setiap Bank minimal 20%.

Sebagai informasi, PT Bank Syariah Mandiri atau BSM membukukan pembiayaan UMKM sebesar Rp14,5 triliun atau 25,09% hingga Agustus 2017 dari total target Rp57,86 triliun pada tahun ini.

Adapun, sampai dengan semester I/2017, anak usaha Bank Mandiri ini telah berhasil menyalurkan pembiayaan secara keseluruhan sebesar Rp58,06 triliun atau tumbuh 10,16% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni Rp52,71 triliun.

Sementara itu, kualitas pembiayaan perseroan juga menunjukan kinerja positif. Hingga paruh pertama 2017, rasio pembiayaan bermasalah (NPF) turun ke level 4,85%, lebih baik ketimbang semester I/2016 yang berada pada level 5,58%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andry Winanto
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper