Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERUBAHAN ASUMSI MAKRO 2018: Target Setoran Pajak Dihitung Ulang

Bisnis.com, JAKARTA Pemerintah tengah mengalkulasi dampak dari perubahan asumsi dasar makro ekonomi khususnya nilai tukar rupiah terhadap target penerimaan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018.
Petugas melayani wajib pajak dalam pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi (OP) tahun 2016 di Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Timur I, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (21/4)./Antara-Moch Asim
Petugas melayani wajib pajak dalam pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi (OP) tahun 2016 di Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Timur I, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (21/4)./Antara-Moch Asim

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah tengah mengalkulasi dampak dari perubahan asumsi dasar makro ekonomi khususnya nilai tukar rupiah terhadap target penerimaan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, penghitungan ulang itu akan mencakup angka-angka atau target yang sebelumnya sudah ditetapkan dalam APBN.

Menurutnya, kalau kurs berada pada angka Rp13.400, potensi penerimaan pemerintah dalam bentuk dolar akan lebih kecil nilai rupiahnya karena perubahan asumsi tersebut. Namun, pada satu sisi, kewajiban-kewajiban dalam bentuk dolar misalkan kewajiban bayar utang juga akan lebih kecil.

"Nanti kita akan lihat itu, makanya tadi penutup saya akan melakukan penghitungan ulang, nanti kami akan lihat dampaknya kepada angka-angka di APBN," katanya di DPR Kamis (14/9).

Adapun Badan Anggaran DPR telah menyepakati perubahan asumsi dasar makro ekonomi dalam RAPBN 2018 khususnya soal nilai tukar rupiah yang dipatok Rp13.400, sedangkan pertumbuhan ekonomi tetap 5,4%, inflasi 3,5%, dan SPN 3 bulan 5,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper