Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri Bantah Potong Saldo GO-PAY

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., tidak membenarkan kebijakan baru yang memberlakukan pemotongan saldo GO-PAY untuk TOP-UP melalui channel Bank Mandiri.
Aplikasi Go-Pay/Istimewa
Aplikasi Go-Pay/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., tidak membenarkan kebijakan baru yang memberlakukan pemotongan saldo GO-PAY untuk TOP-UP melalui channel Bank Mandiri.

Kemarin, beredar sms dari GO-JEK kepada nasabah Bank Mandiri yang berisi "Atas kebijakan baru Bank Mandiri. nilai pengisian saldo GO-PAY anda akan dipotong Rp2,500 oleh Bank Mandiri per 15 September 2017."Sms ini diedarkan GO-JEK dengan dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Hari ini, Bank Mandiri mengeluarkan pernyataan bantahan atas sms tersebut, berikut klarifikasi yang diterima Bisnis, Kamis (14/9).

1. Nasabah mendapatkan SMS Blast berisi informasi mengenai kebijakan pengenaan biaya untuk

pengisian saldo GO-PAY melalui Channel Bank Mandiri, apakah SMS ini resmi dari Bank Mandiri?

Tidak. Mandiri tidak pernah mengirimkan informasi tersebut.

2. Apakah kebijakan ini benar diberlakukan oleh Bank Mandiri?

Tidak benar. Bank Mandiri tidak mengeluarkan kebijakan mengenai pemotongan saldo GO-PAY ke

konsumen, sebagaimana informasi yang beredar.

3. Bagaimana mekanisme pembayaran setelah kebijakan ini diberlakukan?

Bank Mandiri tidak mengeluarkan kebijakan tersebut. Tidak ada perubahan mekanisme pembayaran

terhadap konsumen.

4. Apakah top-up di bank lain juga sama diberlakukan kebijakan pemotongan saldo GO-PAY ini?

Bank Mandiri tidak memiliki informasi mengenai skema kerjasama antar pihak lain terkait dengan hal ini

Sebelumnya, Rohan Hafas, Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., mengatakan pihaknya tidak telah memiliki negosiasi dengan manajemen Gojek dan secara tegas menyatakan bawah beban administrasi tidak dapat dikenakan ke konsumen yang merupakan nasabah Bank Mandiri.

“Kami sudah surati Gojek bahwa biaya itu tidak boleh di passthrough ke konsumen. Ini analoginya mirip dengam toko yang masih membebani konsumen kartu kredit padahal kami tidak memperbolehkan.”

Adapun, Rohan masih belum memastikan apakah akan tetap mempertahankan atau memutus kerja sama dengan Gojek. Emiten bersandi BMRI itu berniat memanggil manajemen Gojek untuk meminta klarifikasi atas pernyataan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper