Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SETORAN DIVIDEN 2018 Dinaikkan Sebesar Rp1 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA Target penerimaan dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 naik sebesar Rp1 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA — Target penerimaan dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 naik sebesar Rp1 triliun.

Dalam rapat kerja di DPR, Badan Anggaran (Banggar) DPR dan pemerintah menyepakati kenaikan setoran dividen tersebut karena potensi penerimaan dividen bisa didongkrak dari target semula yakni Rp43,7 triliun menjadi Rp44,7 triliun.

Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro mengatakan, kemungkinan tambahan target tersebut bisa disisir dari sektor jasa keuangan dan telekomunikasi.

"Target pendapatan tidak banyak, jadi relatif BUMN terbuka sektor yang memungkinkan adalah jasa keuangan dan telekomunikasi," kata Imam di Badan Anggaran DPR, Selasa (19/9/2017).

Terkait kenaikan target tersebut, pemerintah akan melalukan perincian untuk melihat potensi asal penerimaan dividen tersebut.

Pasalnya, kendati sebagian BUMN masih mencatatkan laba, tetapi berdasarkan data 2017 ada puluhan BUMN yang terancam tak bisa menyetor dividen karena sejumlah persoalan misalnya kerugian karena persaingan usaha hingga masih dalam proses restrukturisasi.

Berdasarkan catatan Bisnis, setidaknya hingga akhir 2017, pemerintah telah memprediksi ada 21 BUMN yang tidak setor dividen.

BUMN rugi operasional karena kalah persaingan dan efisiensi adalah Garuda Indonesia, Perum Bulog, Krakatau Steel, PT PAL, PT Dok Perkapalan Surabaya, Indofarma, Balai Pustaka, Boma Bisma Indra, Perum PFN, dan Berdikari.

Adapun BUMN dalam proses restrukturisasi di antaranya Nindya Karya, Merpati Nusantara Airlines, Kertas Kraft Aceh, Survey Udara Penas, Industri Sandang Nusantara, Iglas, Kertas Leces, Djakarta Lioyd, Istaka Karya, Varuna Tirta Prakarsya, dan Primissima. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper