Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERTUMBUHAN EKONOMI Kuartal II Tergantung Belanja Pemerintah

Bisnis.com, JAKARTA Pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga tahun ini akan dipengaruhi oleh kebijakan fiskal pemerintah dalam mempercepat penyerapan belanja modal yang sebelumnya dinilai belum maksimal.

Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga tahun ini akan dipengaruhi oleh kebijakan fiskal pemerintah dalam mempercepat penyerapan belanja modal yang sebelumnya dinilai belum maksimal.

Ekonom Indef Bhima Yudhistira memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga akan mencapai 5,1% didorong oleh shifting pembayaran gaji ke-13 pegawai negeri ke kuartal ketiga. Dengan demikian, kontribusi konsumsi pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi bisa mencapai di atas 3% pada kuartal ketiga ini.

"[Namun] concern saya belanja modal. Kalau belanja pegawai sudah pasti tinggi," kata Bhima, Selasa (19/9/2017).

Menurutnya, belanja modal pemerintah masih cukup rendah. Penyerapan belanja modal yang hingga Agustus 2017 baru mencapai Rp75 triliun. Padahal, serapan tersebut baru mencapai 36,37% dari target dalam APBNP 2017 sebesar Rp206,2 triliun.

Dia menambahkan, jika sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) masih tinggi berarti ada belanja yang masih tertahan. Salah satunya, belanja modal yang erat kaitannya dengan pembangunan infrastruktur. "Kalau tertahan, multiplier effect terhadap sektor konstruksi, termasuk penyerapan tenaga kerja di sektor konstruksi, bisa menurun. Seperti kejadian 2016 lalu," jelas Bhima.

Untuk itu, belanja modal akan menjadi salah satu harapan pertumbuhan ekonomi pada sisa dua kuartal ini karena pemerintah tidak bisa mengandalkan belanja barang yang sudah lebih dahulu terkena kebijakan self-blocking sekitar Rp16 triliun.

"Kemungkinan akan ada lagi penghematan alamiah untuk belanja barang, jadi yang bisa ditekan lagi belanja modal," tegas Bhima.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper