Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROYEK INFRASTRUKTUR: Pemerintah Buka Kesempatan Swasta Terlibat

Bisnis.com, JAKARTA Pemerintah membuka kesempatan sebesar-besarnya kepada swasta untuk turut terlibat dalam pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia. Kendati, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan hal itu kembali lagi pada agresif tidaknya swasta untuk terlibat.
Foto aerial suasana pembangunan Stadion Utama Gelora Bung Karno di Senayan, Jakarta, Selasa (23/5). Kementerian PUPR menargetkan pembangunan infrastruktur dan rehabilitasi kawasan Gelora Bung Karno dapat selesai pada Oktober 2017 dengan tetap memperhatikan kualitas. ANTARA FOTO/Wahyu Putro
Foto aerial suasana pembangunan Stadion Utama Gelora Bung Karno di Senayan, Jakarta, Selasa (23/5). Kementerian PUPR menargetkan pembangunan infrastruktur dan rehabilitasi kawasan Gelora Bung Karno dapat selesai pada Oktober 2017 dengan tetap memperhatikan kualitas. ANTARA FOTO/Wahyu Putro

Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah membuka kesempatan sebesar-besarnya kepada swasta untuk turut terlibat dalam pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia. Kendati, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan hal itu kembali lagi pada agresif tidaknya swasta untuk terlibat.

“Kami buka kesempatan untuk swasta tapi memang ini tergantung agresif tidaknya swasta untuk terlibat,” kata Darmin, Rabu (20/9/2017).

Dalam hal ini, Darmin juga pernah membantah pemerintah memberikan porsi yang lebih besar kepada BUMN untuk menggarap proyek-proyek infrastruktur. Menurutnya, BUMN hanya memiliki porsi 58% dari seluruh proyek yang ada.

“Itu tidak benar, saya punya datanya. Saya kan punya KPPIP, yang mengurusi dan memonitor 245 proyek strategis naisonal dan proyek listrik 35 giga watt,” katanya.
Dia pun mengaku tahu berapa proyek yang dibiayai swasta, pemerintah pusat, APBD, maupun BUMN. Menurutnya, porsi terbesar proyek masih dimiliki swasta.

Menurutnya, memang ada beberapa proyek yang pemerintah terpaksa memberikannya ke BUMN.

Dia mencontohkan, kalau ada proyek mendesak, jika ingin diberikan kepada swasta, harus ada visibility study. Jika tidak ada, dan tidak diketahui berapa Internal Rate of Return (IRR) maka swasta pun tidak bisa turut andil di proyek itu.

Kata Darmin, saat ini kemampuan membuat visibility study semakin membaik sehingga kesempatan swasta untuk menggarap proyek-proyek semakin terbuka.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper