Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR 26 SEPTEMBER: Obligasi Tinggalkan Saham, Defisit APBN Untuk Sektor Prioritas

Berita tentang indeks obligasi komposit Indonesia pasca keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia serta defisit anggaran BPJS Kesehatan menjadi sorotan sejumlah media massa hari ini, Selasa (26/9/2017).
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Berita tentang indeks obligasi komposit Indonesia pasca keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia serta defisit anggaran BPJS Kesehatan menjadi sorotan sejumlah media massa hari ini, Selasa (26/9/2017).

Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional hari ini:

Obligasi Tinggalkan Saham. Indeks obligasikomposit Indonesia melejit signifikan 0,59% pada Senin (25/9), merespons keputusan Rapat Dewan Gubernur BI yang kembali memangkas suku bunga acuan 25 bps pekan lalu. (Bisnis Indonesia)

Ditarget Mengalir 2021. Gas dari Lapangan Jambaran—Tiung Biru diperkirakan mulai mengalir pada 2021 dengan kapasitas sekitar 330 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd). (Bisnis Indonesia)

Defisit Untuk Sektor Prioritas. Defisit dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 yang disepakati 2,19% atau lebih rendah dari APBNP 2017 yakni 2,92%, tetap memberi ruang bagi pemerintah untuk mengoptimalkan anggaran ke sektor prioritas. (Bisnis Indonesia)

Pasar Kondusif, Saatnya IPO. Kondisi pasar saham hingga akhir tahun ini diperkirakan cenderung kondusif, seiring tren penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG). Penguatan itu ditopang oleh faktor fundamental, di antaranya kondisi ekonomi dan peningkatan kerja emiten termasuk di sektor konstruksi. Dengan demikian, ini saat yang tepat bagi korporasi untuk melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham. (Investor Daily)

Isi Kantong BPJS Kesehatan Kering. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berharap tak menjadi keledai bodoh yang terantuk batu sama untuk kedua kalinya. Tapi apa daya, jelang akhir tahun BPJS Kesehatan kembali mengalami masalah sama: defisit anggaran. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper