Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NILAI TUKAR: BI Menilai Depresiasi Rupiah Hanya Sementara

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menyampaikan pelemahan rupiah yang terjadi dalam beberapa hari ini disebabkan oleh faktor eksternal. Meski demikian, pelemahan itu diprediksi hanya berlangsung sementara.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menyampaikan pelemahan rupiah yang terjadi dalam beberapa hari ini disebabkan oleh faktor eksternal. Meski demikian, pelemahan itu diprediksi hanya berlangsung sementara.

Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo mengatakan dengan kondisi saat ini, pemerintah dan BI akan fokus untuk terus mengembangkan perekonomian nasional supaya situasi ekonomi bisa kembali berangsur normal.

"Jadi yang bisa saya sampaikan saat ini karena kondisi eksternal. Kondisi saat ini masuk dalam fase lemah sementara," kata Agus di DPR, Rabu (4/10/2017).

Pelemahan rupiah, kata dia, sebagian dipengaruhi oleh rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait kebijakan soal pajak yang mendapatkan dukungan dari Republik jelas akan memberikan optimisme bagi perekonomian negeri Paman Sam tersebut. Di samping itu rencana Federal Reserve (The Fed) pada akhir tahun mendatang juga banyak memengaruhi situasi yang terjadi saat ini.

Gubernur BI tak menjelaskan sampai kapan kondisi itu akan berlangsung. Namun pemeritah, kata dia, fokus untuk memulihkan kondisi perekonomian nasional. Mereka akan menggunakan sisa waktu pada semester II/2017 itu supaya situasi bisa lebih baik.

Adapun, BI juga menyampaikan volatilitas rupiah yang saat ini berlangsung masih bisa diterima. Mereka juga akan melihat situasi secara umum perkembangan inflasi September yang tercatat 0,13% atau 3,72% year on year. Angka inflasi itu, menurutnya, masih cukup terkendali seperti yang ditargetkan yakni di bawah 4%.

"Kami lihat juga neraca pembayaran yang kuat terlihat bahwa neraca pembayaran akan mempunyai overall balance yang surplus dan kondisi transaksi berjalan kita dalam keadaan sehat," jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper