Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Syarat yang Ditetapkan BNI sebelum Membiayai Proyek Infrastruktur

Bisnis.com, JAKARTA PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memiliki sejumlah kriteria khusus sebelum menyalurkan kredit ke proyek infrastruktur.
Menteri Kelautan & Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) berbincang dengan Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Herry Sidharta, selepas menandatangani naskah kerja sama, di Jakarta, Jumat (25/8)./JIBI-Endang Muchtar
Menteri Kelautan & Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) berbincang dengan Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Herry Sidharta, selepas menandatangani naskah kerja sama, di Jakarta, Jumat (25/8)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memiliki sejumlah kriteria khusus sebelum menyalurkan kredit ke proyek infrastruktur.

Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan, setiap bank memiliki pertimbangan sendiri dalam menyalurkan kredit. Khusus untuk BNI, pihaknya melakukan evaluasi menyeluruh terkait kemampuan pengelola proyek infrastruktur untuk menyelesaikan kewajibannya.

Selain itu, ada sejumlah kriteria yang juga menjadi syarat sebelum BNI memutuskan membiayai sebuah proyek guna memastikan proyek benar-benar berjalan dengan baik.

“Dalam proyek pembangunan jalan tol, misalnya, perseroan baru akan meneken perjanjian kredit apabila proses pembebasan lahan telah mencapai setidaknya 75%,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (4/10/2017).

Sebagai bank pelat merah, BNI juga memiliki ketertarikan khusus kepada proyek infrastruktur yang dijalankan oleh pemerintah melalui sejumlah perusahaan BUMN sektor konstruksi.

Herry menambahkan, sampai dengan posisi terakhir evaluasi yang dilakukan oleh perseroan, kondisi likuiditas perusahaan BUMN konstruksi yang dibiayai dinilai masih cukup memadai.

Emiten perbankan berkode saham BBNI tersebut membidik sejumlah bidang yang akan dibiayai di sektor infrastruktur, yakni tol dan konstruksi, kelistrikan, telekomunikasi, minyak dan gas, serta transportasi.

“Di mana total project cost mencapai Rp4,796 triliun. Dari Pemerintah melalui APBN dan APBD Rp1,979 triliun. Jadi masih terbuka potensi sebesar Rp2,817 triliun untuk pembiayaanya.”

Beberapa waktu yang lalu, BNI baru saja menyalurkan kredit sindikasi proyek jalan tol Semarang – Solo bersama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT BPD Jawa Tengah, dan PT Sarana Multi Infrastruktur senilai Rp5,1 triliun. 

Sampai Agustus 2017, BNI telah menyalurkan kredit ke sektor infrastruktur senilai Rp88,99 triliun. Mayoritas penyaluran kredit disalurkan kepada sektor listrik sebanyak 28,8% dari total kredit infrastruktur, dan 28,4% pada sektor konstruksi dan jalan tol.

Untuk penyaluran kredit kepada sektor jalan tol, BNI pun juga telah membiayai beberapa ruas jalan tol selain Semarang – Solo. Beberapa jalan tol yang dibangun dan dikelola oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. yang dibiayai BNI lainnya seperti, Tol Surabaya - Mojokerto, Tol Bali Mandara, Tol Medan-Kualanamu (Sumatera Utara), Tol Solo - Ngawi, Tol Ngawi - Kertosono, Tol Gempol-Pasuruan, Tol Pandaan-Malang hingga Tol Manado - Bitung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper