Bisnis.com, JAKARTA – Perbankan bekerja sama dengan Sinarmas Land memberikan fasilitas kredit kepada calon debitur yang ingin mengambil properti dalam program Sinarmas Land Price Lock.
Dalam ceremony peluncuran program yang dilakasanakan di Kota Kasablanca hari ini (5/10), turut dihadiri pula oleh 10 perwakilan bank yang bekerjasama, yaitu BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Maybank Indonesia, Bank Permata, BRI, Bank Mandiri, BTN, BNI, Bank UOB Indonesia, dan Bank OCBC NISP.
Beberapa bank tersebut menawarkan kredit kepemilikan rumah (KPR) dengan bunga bervariasi. Seperti yang ditawarkan oleh Bank OCBC NISP dalam memberikan fasilitas kredit kepada calon debitur. National Head Bank NISP OCBC Heriwan Gazali mengatakan konsumen bebas memilih jenis KPR yang akan diambil, bisa KPR konvensional dan KPR syariah.
“Dalam program kali ini kami menawarkan bunga KPR tetap 6,3% untuk tiga tahun atau 6,99% untuk lima tahun,” ujarnya.
Sementara itu, AVP Sales Company Group BNI Harry Kristianarko mengungkapkan pihaknya menyambut baik kerja sama ini. Dia menilai, sektor properti sesungguhnya tidak dalam kondisi lesu. Hal ini dibuktikan dengan masih tumbuhnya serapan properti untuk segmen subsidi atau masyarakat berpenghasilan rendah.
“Yang ada kecenderungan turun itu adalah adalah segmen menengah keatas,” ujarnya.
CEO Strategic Development Sinarmas Land Ishak Chandra mengatakan kebanyakan dari konsumen saat ini tengah menunggu atau wait and see, karena dalam dua tahun mendatang Indonesia akan masuk pada tahun politik, yakni Pilkada dan Pilpres.
“Dari siklus yang saya lihat dalam empat tahun terakhir ini, peningkatan penjualan properti biasanya akan terjadi pada enam bulan setelah Pilpres selesai,” katanya.
Dalam program kali ini, Sinarmas menargetkan penjualan sebesar Rp3 triliun dalam 3 bulan. Target ini lebih besar ketimbang capaian sebelumnya yang senilai 2,1 triliun dalam program serupa namun bertajuk Price Amnesty. Dalam program kali ini, Sinarmas Land memberikan promosi dengan uang muka sebesar 15% yang dapat dicicil selama 24 bulan. Kemudian, 85% sisanya diangsur sesuai tenor dengan fasilitas rehat bayar/cuti bayar selama dua tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
