Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR 9 OKTOBER: Gobel & Iwan Bersaing Akuisisi Nyonya Meneer, Freeport & Mahakam Butuh Rp140 Triliun

Berita tentang persaingan dalam rencana akuisisi PT Nyonya Meneer serta dana yang dibutuhkan untuk Freeport & Mahakam menjadi sorotan sejumlah media massa hari ini, Senin (9/10/2017).
Rachmat Gobel dan Charles Saerang/Chamdan Purwoko
Rachmat Gobel dan Charles Saerang/Chamdan Purwoko

Bisnis.com, JAKARTA – Berita tentang persaingan dalam rencana akuisisi PT Nyonya Meneer serta dana yang dibutuhkan untuk Freeport & Mahakam menjadi sorotan sejumlah media massa hari ini, Senin (9/10/2017).

Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional hari ini:

Gobel & Iwan Bersaing. Pengusaha nasional Rachmat Gobel kini punya pesaing baru dalam rencana akuisisi PT Nyonya Meneer. Iwan Bogananta, pebisnis yang lama berkecimpung di sektor batu bara, juga berminat mengambil alih dan mengembangkan perusahaan jamu legendaris itu. (Bisnis Indonesia)

Momen Krusial Dua Kubu. "Kita sepakat pembahasan jangka panjang 8 bulan dimulai 10 Februari 2017 dan akan berakhir 10 Oktober 2017." Pernyataan tersebut dilontarkan Sekjen Kementerian ESDM M. Teguh Pamudji pada 4 Maret 2017, dalam kaitannya dengan perundingan Pemerintah Indonesia-PT Freeport Indonesia (PTFI). Kini, tersisa satu hari jelang tenggat waktu tersebut. Kesepakatan belum bulat. (Bisnis Indonesia)

Startup Dapat Perlakuan Khusus. Jenis usaha rintisan atau startup akan mendapatkan perlakuan khusus dalam rencana beleid yang mengatur mekanisme pemajakan pelaku usaha e-commerce. (Bisnis Indonesia)

Utang Emiten BUMN Aman. Kondisi keuangan 10 emiten BUMN dan anak usahanya di bidang konstruksi, infrastruktur, semen, dan properti masih aman. Selain solvabilitas dan rentabilitasnya masih baik, emiten-emiten yang sedang menggarap proyek infrastruktur dan properti penugasan pemerintah itu memiliki piutang cukup besar. (Investor Daily)

Freeport & Mahakam Butuh Rp140 Triliun. Dalam tempo tiga bulan Indonesia harus siap merobek dompet minimal sekitar Rp140 triliun. Duit segede itu untuk membeli divestasi saham PT Freeport Indonesia dan transfer batasan maksimal hak partisipasi (P1) alias share down di Blok Mahakam. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper