Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Surplus Neraca Dagang Mendukung Kinerja Transaksi Berjalan

Bank Indonesia memandang bahwa kinerja neraca perdagangan September 2017 tetap positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia memandang bahwa kinerja neraca perdagangan September 2017 tetap positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan.

Ke depan, Deputi Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Andiwiana S. mengatakan kinerja neraca perdagangan diperkirakan terus membaik seiring dengan prakiraan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dunia dan harga komoditas global yang tetap tinggi.

"Perkembangan tersebut pada gilirannya akan mendukung perbaikan prospek pertumbuhan ekonomi dan kinerja transaksi berjalan," kata Andiwiana, Senin (16/10/2017).

Seperti diketahui, neraca perdagangan Indonesia kembali mencatat surplus pada September 2017. Surplus neraca perdagangan September 2017 tercatat US$1,76 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus Agustus 2017 sebesar US$1,72 miliar.

Peningkatan surplus tersebut didukung oleh menurunnya defisit neraca perdagangan migas yang lebih besar dibandingkan penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas.

Secara kumulatif Januari-September 2017, surplus neraca perdagangan tercatat US$10,87 miliar, lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$6,41 miliar .

Neraca perdagangan nonmigas mencatat surplus US$2,26 miliar, ditopang oleh ekspor nonmigas yang mencapai US$13,10 miliar, sedangkan impor nonmigas sebesar US$10,84 miliar.

Namun, ekspor nonmigas tersebut lebih rendah US$0,85 miliar (mtm) dibanding bulan sebelumnya dan melebihi penurunan impor nonmigas sebesar US$0,65 miliar (mtm). Dengan demikian, surplus neraca perdagangan tercatat lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang sebesar US$2,45 miliar.

Penurunan ekspor nonmigas terutama disebabkan oleh menurunnya ekspor lemak dan minyak hewani/nabati; mesin dan peralatan listrik; serta perhiasan/permata.

Sementara itu, penurunan impor nonmigas terutama disebabkan oleh penurunan impor mesin dan pesawat mekanik, kendaraan dan bagiannya, serta bahan kimia organik.

Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan nonmigas sepanjang periode Januari-September 2017 mencapai US$16,75 miliar, lebih tinggi dibanding surplus pada periode yang sama tahun 2016 yang sebesar US$10,49 miliar.

Neraca perdagangan migas mencatat defisit sebesar US$0,50 miliar pada September 2017.

Defisit tersebut lebih rendah dari US$0,73 miliar pada Agustus 2017.

Penurunan defisit neraca perdagangan migas tersebut dipengaruhi oleh peningkatan ekspor migas sebesar 0,16 miliar (mtm) yang disertai penurunan impor migas sebesar US$0,08 miliar (mtm).

Secara kumulatif, defisit neraca perdagangan migas sepanjang periode Januari-September 2017 tercatat US$5,87 miliar, lebih besar dibanding periode yang sama tahun 2016 yang sebesar US$4,07 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper