Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai meningkatnya kepercayaan pasar pada ekonomi Indonesia serta agen ORI014 yang mengalami kesulitan penjualan menjadi sorotan sejumlah media massa hari ini, Selasa (17/10/2017).
Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional hari ini:
Pasar Makin Percaya Diri. Kepercayaan pasar terhadap tingkat kesehatan ekonomi Indonesia kian menguat seiring dengan kinerja ekspor dan impor pada September yang kompak melaju di tengah tren revisi pertumbuhan ekonomi RI oleh lembaga-lembaga keuangan internasional. (Bisnis Indonesia)
Agen Sulit Jual ORI014. Rendahnya kupon yang ditawarkan pada obligasi ritel Indonesia 2017 atau ORI014 menyebabkan sejumlah agen penjual kesulitan merealisasikan jatah penjualan yang diperoleh dari pemerintah. (Bisnis Indonesia)
Defisit Terancam Melebar. Risiko penerimaan pajak diprediksi tak mencapai target membuat pengelolaan anggaran kian sukar. Apalagi pemerintah akan menggenjot belanja negara yang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017 dipatok Rp2.133,3 triliun. (Bisnis Indonesia)
Darmin Optimistis Bisa 5,4%. Pertumbuhan ekonomi diyakini bisa di atas 5% bahkan bergerak mendekati 5,4%. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan keyakinan tersebut didasarkan pada kinerja investasi dan ekspor yang tumbuh baik. (Bisnis Indonesia)
Investasi Pariwisata US$ 2,9 M Ditawarkan. Devisa dari sektor pariwisata diperkirakan bakal terus meningkat pada periode mendatang. Bahkan, pemerintah menghitung ada potensi devisa pariwisata mencapai Rp 260 triliun yang bisa diraih. Dengan potensi yang besar itu, pemerintah semakin serius mencari investor untuk menanamkan uangnya di sektor pariwisata. (Kontan)
Utang Luar Negeri Swasta Kembali Naik. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia di akhir Agustus 2017 sebesar US$ 340,5 miliar. Posisi itu naik tipis dibanding nilai di akhir bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 339,83 miliar. Jumlah itu juga tumbuh 4,7% year on year (YoY). (Kontan)
Impor Lesu, Kegiatan Ekonomi Kurang Tenaga. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2017 kemungkinan tak jauh berbeda dengan kuartal sebelumnya yang hanya 5,01%. Pasalnya, industri manufaktur tengah loyo, tercermin dari penurunan impor pada September 2017 dibanding bulan sebelumnya. Padahal, berdasarkan lapangan usaha, manufaktur merupakan penyumbang terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 20%. (Kontan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
