Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Yudha Bhakti Bukukan Kenaikan Kredit 25%

PT Bank Yudha Bhakti Tbk. sampai September 2017 mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 25,14% menjadi Rp3,73 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Bank Yudha Bhakti. /bankyudhabhakti
Bank Yudha Bhakti. /bankyudhabhakti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Yudha Bhakti Tbk. sampai September 2017 mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 25,14% menjadi Rp3,73 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Direktur Bank Yudha Bhakti Iim Wardiman mengatakan, jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu, pertumbuhan kredit perseroan mencatatkan kenaikan sebesar 14,48%.

“Dengan pencapaian itu, kami lihat situasinya masih inline dengan target. Sampai akhir tahun ini, kami targetkan pertumbuhan kredit sekitar 24%,” ujarnya kepada Bisnis pada Selasa (17/10).

Sementara itu, terkait dengan rencana penerbitan saham baru atau rights issue perseroan yang sempat tertunda masih belum ada keputusan waktu pelaksanaannya.

Iim mengatakan, sejauh ini perseroan masih dalam tahap pembahasan rencana realisasi rights issue apakah akan tetap dilakukan pada semester II/2017 atau diundur pada tahun depan. “Sejauh ini masih dalam pembahasan, nanti kalau ada keputusan akan diinfokan lagi,” ujarnya.

Saat menyampaikan informasi mengenai pembatalan aksi korporasi itu, Iim menjelaskan, perseroan kembali merencanakan aksi rights issue pada paruh kedua tahun ini.

Namun, untuk rencana baru kali ini, jumlah penerbitan saham baru akan dilakukan kemungkinan berubah dibandingkan dengan skema sebelumnya. “Kami sedang dalam penghitungan untuk porsi saham baru yang akan diterbitkan nantinya,” jelasnya.

Bank berkode emiten BBYB itu memutuskan untuk menunda aksi rights issue pada semester I/2017 karena faktor teknis, yakni bila aksi korporasi itu dilakukan dengan laporan keuangan audit Desember 2016 akan terlalu mepet. Perseroan pun ingin mengubah waktunya dengan menggunakan laporan keuangan Juni 2017.

Sebelumnya, perseroan sempat mengumumkan rencana rights issue dengan menerbitkan 3 miliar saham baru yang setara 41,64% dari total saham. Selain itu, perseroan juga berencana menerbitkan waran baru sebanyak 896,48 juta lembar.

Sampai akhir paruh pertama tahun ini, perseroan masih enggan menyebutkan target dana yang dihimpun dari rencana rights issue tersebut. Bank Yudha Bhakti itu hanya menyebutkan target dana dari waran sekitar Rp200 miliar.

Adapun, aksi korporasi itu disebut menjadi jalan perseroan untuk bisa naik kelas menjadi bank umum kegiatan usaha (BUKU) II dengan modal inti minimal Rp1 triliun sampai Rp5 triliun.

Sampai akhir semester pertama, posisi modal inti perseroan berada pada kisaran Rp566,04 miliar. Untuk posisi rasio kecukupan modal atau capital adequacy rasio (CAR) perseroan berada pada level 19,79%.

Lalu, untuk komposisi pemegang saham perseroan saat ini, pemegang saham pengendali yakni, PT Gozco Capital sebanyak 39,77%. Untuk pemegang saham bukan pengendali dari pasar modal yakni, PT Asabri (Persero) 35,1%, dan publik sebanyak 12,39%.

Kemudian, untuk pemegang saham bukan pengendali yang tidak melalui pasar modal dan terdiri dari koperasi TNI, Polisi, Purnawirawan ABRI, Kementerian Pertahanan, Veteran, dan karyawan perseroan secara total ada sebanyak 12,74%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper