Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geber Penyaluran KPR, Bank BTN Cairkan Duit di Surat Utang

Seiring dengan masifnya ekspansi kredit, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mencatatkan penurunan pertumbuhan penempatan dana di surat berharga.
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri), dan Direktur Utama Bank BTN Maryono meninjau proyek rumah tapak Pesona Bukit Batuah, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (13/7)./ANTARA
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri), dan Direktur Utama Bank BTN Maryono meninjau proyek rumah tapak Pesona Bukit Batuah, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (13/7)./ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan masifnya ekspansi kredit, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mencatatkan penurunan pertumbuhan penempatan dana di surat berharga.

Direktur Keuangan dan Treasuri BTN Iman Nugroho Soeko per September 2017, total dana yang ditempatkan dalam instrumen surat berharga turun 14,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dia mengungkapkan penurunan tersebut lantaran perseroan lebih gencar menyalurkan kredit ke pihak ketiga sehingga penempatan dana di surat berharga lebih terbatas.

"Karena yield kredit kan lebih tinggi dan excess likuiditasnya memang tersedia sebesar itu untuk ditempatkan di surat berharga," kata Iman kepada Bisnis, Selasa (17/10/2017).

Dia menjelaskan, portofolio surat berharga BTN per September berkisar Rp16,1 triliun. Porsi tersebut mencapai 7,1% dari total aset perseroan yang berkisar Rp226,6 triliun.

Adapun, mayoritas penempatan dana dalam bentuk instrumen SBN / SUN dengan maksud untuk menjaga rasio likuiditas yang harus dipenuhi seperti LCR dan juga jumlah minimal Secondary Reserve.

"Dalam RKAP untuk Desember nanti kami targetkan (penempatan di surat berharga) harus tumbuh lagi quartal to quartal 19,6% menjadi Rp19,9 triliun," kata Iman.

Sementara itu, penyaluran kredit BTN per September dilaporkan masih sesuai target yakni dengan besaran yang sama seperti bulan sebelumnya.

Adapun, per Agustus 2017, total aset emiten bersandi BBTN itu tumbuh 16,1% (yoy) menjadi Rp235 triliun. Hal ini didorong oleh kinerja kredit yang tumbuh 20,08% (yoy) menjadi Rp183,6 triliun dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 13,9% yoy menjadi Rp177,3 triliun. Laba perseroan juga terkerek tumbuh 2% menjadi Rp1,71 triliun.

http://www.beritasatu.com/jakarta/457018-purnatugas-gubernur-djarot-akan-menetap-di-jakarta.html

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper