Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Syariah Catat Pertumbuhan Pembiayaan 21,69%

Prospek pembiayaan perumahan disebut bisa menjadi salah satu pendorong pertumbuhan perbankan syariah yang berkualitas ke depannya. Sampai Agustus 2017, perbankan syariah mencatatkan kenaikan pembiayaan perumahan sebesar 21,69% dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Calon nasabah mencari informasi tentang aplikasi pembukaan rekening di booth Bank Syariah Mandiri (BSM) pada Islamic Book Award IBF 2017 di Jakarta, Kamis (4/5)./JIBI-Nurul Hidayat
Calon nasabah mencari informasi tentang aplikasi pembukaan rekening di booth Bank Syariah Mandiri (BSM) pada Islamic Book Award IBF 2017 di Jakarta, Kamis (4/5)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Prospek pembiayaan perumahan disebut bisa menjadi salah satu pendorong pertumbuhan perbankan syariah yang berkualitas ke depannya. Sampai Agustus 2017, perbankan syariah mencatatkan kenaikan pembiayaan perumahan sebesar 21,69% dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Deputi Direktur Spesialisasi Penelitian Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aulia Fadly mengatakan, perbankan syariah memang memiliki portofolio pembiayaan yang cukup baik pada sektor rumah tangga.

“Hal itu terlihat dari porsi pembiayaan perbankan syariah per Agustus 2017 kepada sektor rumah tangga sebesar 40,6% dari total keseluruhan,” ujarnya pada Rabu (18/10).

Aulia menuturkan, untuk pertumbuhan pembiayaan rumah tangga sampai bulan kedelapan tahun ini, perbankan syariah mencatatkan kenaikan sebesar 32,5%.

“Sebagian besar pembiayaan pada sektor rumah tangga itu disalurkan untuk pemilikan rumah tinggal dengan porsi 52,5%,” tuturnya.

Adapun, untuk pertumbuhan pembiayaan pemilikan rumah (PPR) perbankan syariah pada Agustus 2017 mencatatkan kenaikan sebesar 21,69% dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Dari segi kualitas pembiayaan atau non performing financing (NPF) untuk pemilikan rumah tinggal pun cukup terjaga dengan baik. NPF PPR perbankan syariah sampai Agustus 2017 berada pada posisi 2,45%.

Rasio NPF itu pun lebih rendah ketimbang pembiayaan bermasalah secara keseluruhan yang sebesar 3,96%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper