Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAPORAN DARI TOKYO: Jetro Ungkap Kendala Investasi di Indonesia

Japan External Trade Organization (Jetro) mengungkap sejumlah kendala bagi perusahaan Jepang untuk berinvestasi di sektor manufaktur di Tanah Air.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, TOKYO--Japan External Trade Organization (Jetro) mengungkap sejumlah kendala bagi perusahaan Jepang untuk berinvestasi di sektor manufaktur di Tanah Air.

Dalam sambutan di Indonesia Investment Business Forum (IIBF), Chairman Jetro Hiroyuki Ishige menuturkan Indonesia merupakan mitra penting bagi Jepang, termasuk bagi para investor swasta.

"Di Indonesia, swasta Jepang punya keinginan dan harapan, tetapi mengalami kendala. Dari penelitian Jetro, kendala itu berupa pemerintah yang kurang transparan, sistem pajak yang memberatkan industri, dan peraturan yang berubah-ubah," kata Ishige di Tokyo, Selasa (17/10).

Menurutnya, swasta Jepang menyukai Indonesia karena memiliki sumber daya alam yang melimpah. Kendati demikian, perubahan regulasi di Tanah Air dinilai mengkhawatirkan oleh korporasi asal Negeri Sakura.

"Akibatnya, ada yang putus asa, ada yang jalan terus. Saat ini, realisasi investasi ke Indonesia agak turun, dikhawatirkan ini karena kekurangan informasi tentang reformasi birokrasi yang sedang dijalankan pemerintah Indonesia," ucapnya.

Ishige mengusulkan agar industri kecil menengah asal Jepang yang hendak masuk ke Indonesia mendapatkan bantuan dari Kementerian Perindustrian. Berdasarkan data Jetro, saat ini ada 3,8 juta IKM di Jepang dengan inovasi, sumber daya manusia, dan teknologi produk yang canggih.

"Mereka berpotensi melebarkan sayap ke Asia, termasuk Asean. Usulan kami agar perusahaan IKM Jepang dengan kapital kecil yang mau masuk dibantu untuk mengembangkan kerjasama bilateral," ucapnya.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, penanaman modal langsung asing (foreign direct investment/FDI) Jepang di sektor manufaktur Indonesia tercatat sebesar US$34 juta pada 2014, US$43 juta pada 2015, dan US$58 juta pada 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper