Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terbitkan Subordinasi Rp1 Triliun, CAR BJB Akan Naik Jadi 18,39%

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. akan mendorong rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) menjadi sekitar 18% setelah penerbitan obligasi subordinasi senilai Rp1 triliun
Karyawan melayani nasabah di Kantor Bank BJB Cabang Tamansari, Bandung, Jawa Barat./JIBI-Rachman
Karyawan melayani nasabah di Kantor Bank BJB Cabang Tamansari, Bandung, Jawa Barat./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. akan mendorong rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) menjadi sekitar 18% setelah penerbitan obligasi subordinasi senilai Rp1 triliun.

Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Ahmad Irfan mengatakan, dengan tambahan obligasi subordinasi ini, rasio CAR perseroan akan naik menjadi 18,39% dibandingkan sebelumnya 16,4%.

"Dengan tambahan modal ini, kami akan lebih leluasa untuk melakukan ekspansi kredit pada tahun depan," ujarnya pada jumpa pers Jumat (27/10).

Dia menyebutkan, dengan tujuan ekspansi kredit itu, perseroan pun ingin optimalkan loan to deposit ratio (LDR) menjadi sekitar 92% sampai 93% pada tahun depan.

"Kami kan ingin ekspansi, jadi harus ditingkatkan sesuai dengan batas atas LDR. Kalau LFR (loan to funding ratio) mungkin bisa lebih rendah dari itu," sebutnya.

Selain itu, dalam menyokong ekspansi kredit pada tahun depan, perseroan juga menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai Rp3,5 triliun. Pada tahap pertama ini, perserian akan terbitkan Rp1,5 triliun.

Irfan mengatakan, penerbitan obligasi senior berkelanjutan senilai Rp1,5 triliun itu dilakukan untuk ekspansi kredit tahun depan. Adapun, untuk ekspansi kredit pada tahun ini dinilai sudah mencukupi.

"Pada tahun depan, kami mungkin akan pasang target kredit pada RBB (Rencana Bisnis Bank) sebesar 12% sampai 13%. Mayoritas dananya akan disalurkan kepada kredit konsumer yang menjadi segmen mayoritas pada portofolio kami," ujarnya dalam jumpa pers pada Jumat (27/10).

Secara rinci, perseroan pun menargetkan pertumbuhan kredit konsumer pada tahun depan bisa naik 10%.

Irfan mengatakan, selain segmen konsumer, perseroan juga menargetkan pertumbuhan kredit komersial yang terhubung dengan infrastruktur tumbuh 14% sampai 15%.

"Sebagai agen development, kami juga berperan dalam kredit infrastruktur seperti Bandara Kertajati dan proyek lainnya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper