Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menperin: Peringkat EODB Naik, Ini Yang Harus Diperbaiki

Bank Dunia menyatakan peringkat kemudahan berusaha atau ease of doing business (EODB) Indonesia naik dari level 91 ke 72 dengan nilai 66,47.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/10)./ANTARA-Hafidz Mubarak A
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/10)./ANTARA-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Dunia menyatakan peringkat kemudahan berusaha atau ease of doing business (EODB) Indonesia naik dari level 91 ke 72 dengan nilai 66,47.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai capaian tersebut akan segera mendorong banyaknya investasi asing untuk masuk ke Indonesia, salah satunya di bidang manufaktur.

"Tentu nanti keinginan investor untuk masuk ke Indonesia pasti akan lebih baik. Karena iklim investasi sudah jauh lebih baik. Kemudian tambahan ranking manufacturing kalau dibandingkan dengan negara lain itu untuk manucaturing value added itu kita di posisi 4," katanya, saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Rabu (1/11/2017).

Namun, Airlangga mengatakan pemerintah masih harus berupaya memperbaiki faktor-faktor lainnya yang masih bisa ditingkatkan dalam kemudahan berusaha guna mencapai target yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo berada di 40 besar.

Kendati sudah menduduki posisi 72, dia mengatakan masih ada beberapa indikator dalam ranking yang posisinya masih berada diatas 100,seperti perihal registrasi usaha, tradable goods, cross border trade dan perpajakan.

"Ini sudah bisa masuk 72 sudah luar biasa. Tapi ada segmen-segmen didalamnya termasuk perpajakan itu masih diatas 100 itu saja kita improve nanti kita bisa meningkat lagi EODB nya," ujarnya.

Adapun, Airlangga mengatakan paket ekonomi yang gencar dikeluarkan pemerintah saat ini menjadi pendorong utama peringkat EODB Indonesia naik signifikan.

Kendati naik ke posisi 72, capaian Indonesia masih berada di bawah Singapura yang berada di peringkat 2 dengan nilai 84,57, dan beberapa negara ASEAN lainnya, seperti Malaysia di peringkat 24 dengan nilai 78,43, Thailand 26 dengan nilai 77,44, dan Brunei Darussalam di posisi 56 dengan nilai 70,60, dan Vietnam di posisi 68 dengan nilai 67,93.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Irene Agustine

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper