Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

60% Ekonom Prediksi Pogram Pemangkasan Pajak AS Tak Disahkan Tahun Ini

Sebuah survei di Reuters menunjukkan hampir dua per tiga dari 60 ekonom menyampaikan Rancangan Undang-Undang (RUU) pemangkasan pajak perusahaan tidak akan disahkan tahun ini.
Ilustrasi pajak/Istimewa
Ilustrasi pajak/Istimewa

Bisnis.com, NEW YORK - Bursa Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Jumat (17/11/2017) waktu setempat melesu seiring dengan sikap investor yang mempertimbangkan kelanjutan rencana program pemangkasan pajak perusahaan.

Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (18/11/2017), investor sebelumnya berharap banyak pengurangan tagihan pajak dapat meningkatkan pendapatan emiten yang melantai di sejumlah bursa AS. Sentimeen ini kemudian memicu pasar saham mencapai rekor tertinggi beberapa kali.

Pada Kamis (16/11/2017), sebetulnya anggota kongres menyetujui paket pemotongan pajak yang diusung oleh Presiden AS Donald Trump. Namun, perdebatan terjadi di senat, terutama dari Partai Republik yang notabene mengusung Trump dalam Pilpres AS tahun lalu.

Sebuah survei di Reuters menunjukkan hampir dua per tiga dari 60 ekonom menyampaikan rancangan undang-undang (RUU) pemangkasan pajak perusahaan tidak akan disahkan tahun ini.

Chief executive officer Longbow Asset Management Jake Dollarhide menyampaikan ada ketakutan di pasar saham AS perihal program pemangkasan pajak tidak akan berjalan.

"Padahal minggu ini dimulai dengan banyak optimisme reformasi pajak perusahaan akan berjalan mulus. Namun, kita mengakhiri minggu ini dengan kondisi menggantung," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Editor : Nancy Junita
Sumber : reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper