Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tantangan Ekonomi Generasi Milenial Lebih Berat, Ini Pemicunya

Generasi ini tidak hanya terpukul oleh kerugian modal akibat krisis keuangan global, namun juga menghadapi langsung masalah pengangguran yang timbul setelah krisis, meningkatnya ketidaksetaraan pendapatan serta harga properti yang meningkat, peraturan hipotik yang lebih ketat.
Generasi milenial China./Istimewa
Generasi milenial China./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi ekonomi generasi millenial cenderung lebih menantang dibandingkan dengan generasi sebelumnya akibat krisis keuangan global dan dampak yang timbul setelah resesi tersebut.

Temuan itu terungkap dalam Data Global Wealth Report 2017 yang dipublikasikan Credit Suisse Research Institute yang diterima Bisnis.com, Rabu (23/11/2017). Tema utama yang dibahas dalam Global Wealth Report 2017 termasuk: Milenial – generasi yang tidak beruntung, awal yang sulit, serta kondisi pasar yang buruk dialami oleh milenial di awal masa dewasa mereka. Hal tersebut kemungkinan besar akan membatasi peluang milenial untuk meningkatkan kekayaan mereka.

"Dalam laporan Global Wealth Report Credit Suisse Research Institute tahun ini, kami mengeksplorasi prospek kekayaan generasi milenial, yang muncul di masa yang lebih menantang dari generasi sebelumnya.” ungkap Urs Rohner, Kepala Credit Suisse Research Institute dan Kepala Dewan Direksi Credit Suisse Group.

Generasi ini tidak hanya terpukul oleh kerugian modal akibat krisis keuangan global, namun juga menghadapi langsung masalah pengangguran yang timbul setelah krisis, meningkatnya ketidaksetaraan pendapatan, serta harga properti yang meningkat, peraturan hipotik yang lebih ketat.

Di beberapa negara, kenaikan utang mahasiswa yang cukup besar. Milenial juga cenderung mendapatkan akses yang lebih sedikit ke dana pensiun dari pada para pendahulunya.

Dampak kekayaan dari krisis keuangan global dan isu-isu lain yang dihadapi oleh milenial ditunjukkan oleh, misalnya, fakta data terbaru AS yang menunjukkan kekayaan rata-rata orang berusia 30-39 (US$72.400) pada tahun 2017 adalah 46% di bawah kekayaan pada usia yang sama dengan mereka, yang pada tahun 2017 berusia 40-49 (US$134.800).

Data ini mengisyaratkan, milenial berada di posisi awal yang tidak menguntungkan membuat mereka lebih berhati-hati terhadap utang dari pada gerenasi sebelumnya.

Rasio utang terhadap pendapatan mereka dimulai lebih tinggi dari pada kelompok sebelumnya, yang rasio utangnya menurun karena mereka tampaknya menjadi lebih berhati-hati setelah krisis.

Sebagian milenial telah menjadi makmur meskipun menghadapi kesulitan, seperti tercermin dalam gambaran lebih positif yang diperlihatkan milenial di Tiongkok dan juga sejumlah pasar negara berkembang lainnya. Meskipun jumlahnya masih sangat kecil, ada juga kenaikan baru-baru ini, secara mutlak, dalam jumlah miliarder muda.

Akan tetapi, prospek global secara keseluruhan untuk milenial adalah mereka tidak hanya akan mengalami tantangan yang lebih besar dalam membangun kekayaan mereka di masa depan, namun juga akan terus menghadapi ketidaksetaraan kekayaan yang lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fajar Sidik
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper