Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Pasar Potensial Bisnis Bloomberg

Indonesia ditetapkan sebagai pasar internasional prioritas bagi Bloomberg - sebuah penyedia informasi bisnis dan keuangan global terkemuka- untuk tahun 2018.
Brenton Karmen, Head of Terminal Sales/Istimewa
Brenton Karmen, Head of Terminal Sales/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia ditetapkan sebagai pasar internasional prioritas bagi Bloomberg - sebuah penyedia informasi bisnis dan keuangan global terkemuka- untuk tahun 2018.

Demikian diungkapkan Brenton Karmen, Head of Terminal Sales, di sela sela Bloomberg Live “The Year Ahead Asia” summit, yang dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo di Jakarta hari ini, Rabu (06/12)

Secara global, lebih dari 325.000 profesional keuangan dari berbagai perusahaan, bank sentral, lembaga pemerintah serta perusahaan investasi telah menggunakan Terminal Bloomberg untuk melakukan perdagangan, analisa resiko pasar serta mengidentifikasi peluang investasi dalam perdagangan komoditi, derivative, obligasi serta forex.

Sejak didirikan pada tahun 1999, Bloomberg Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam penjualan produk-produk keuangannya. Pada tahun 2017, penjualan terminal Bloomberg bertumbuh sebesar 6.5% per tahun. Pertumbuhan tersebut terdorong oleh peningkatan permintaan dari lembaga keuangan dan perusahaan-perusahaan Indonesia serta lembaga pemerintah akan data dan analisa serta sistim perdagangan yang efisien dalam melakukan hedging, perdagangan serta pengeloaan risiko.

“Indonesia adalah negara prioritas bagi Bloomberg di tahun 2018, karena kami melihat peningkatan jumlah perusahaan, lembaga keuangan dan perusahaan manajemen asset yang menggunakan platform teknologi dengan standard global. Perusahaan di Indonesia telah bekerja sama dengan Bloomberg untuk memanfaatkan sistem manajemen risiko yang kuat dan meningkatkan efisiensi operasional,” ujar Karmen dalam siaran persnya.

Karmen lebih lanjut menjelaskan bagaimana Bloomberg dapat menigkatkan efisiensi dalam perdagangan valuta asing (FX) di Indonesia.  Perdagangan FX di Indonesia saat ini umumnya dilakukan melalui telepon. Bloomberg mempunyai sebuah solusi – Bloomberg VCON – yang memungkinan pelaku pasar untuk mencocokan dan melakukan konfirmasi atas perdagangan melalui pembicaraan telpon, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pasar.

Karmen juga mengungkapkan bahwa pasar di negara-negara yang menerapkan perdagangan elektronik akan lebih menarik bagi investor asing. Hal ini sejalan dengan dengan usaha Presiden Jokowi untuk meningkatkan investasi asing.

Bloomberg telah bekerja sama dengan Bank Indonesia dan industri keuangan dalam negeri untuk meningkatkan transparansi di pasar keuangan Indonesia. Pada bulan Juli 2017, Bloomberg meluncurkan reverse repo analysis dan platform perdagangan yang dapat memperluas dan memperdalam pasar uang di Indonesia. Bank BNI merupakan salah satu bank pertama di Indonesia yang diperdagangkan melalui platform Bloomberg repo. Untuk diketahui, Repucrchase Agreement  atau lebih dikenal sebagai Repo, merupakan salah satu sumber dana yang dapat diandalkan dalam pasar uang global terutama di Eropa.

Pada bulan Juli 2016, platform perdagangan Bloomberg FX di integrasikan dengan Sistem Monitoring Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah (SISMONTAVAR ) Bank Indonesia, yang memungkinkan bank dan perusahaan sekuritas melakukan transaksi valuta asing secara real time dan seamless pada Terminal Bloomberg yang mereka gunakan, baik untuk pre-trade and trade execution dan pelaporan post-trade kepada BI.

Integrasi ini memungkinkan Bank Indonesia untuk mengawasi data transaksi valuta asing terhadap Rupiah, yang pada gilirannya meningkatkan transparansi dan akurasi nilai mata uang Rupiah terhadap mata uang asing. Di tahun 2017, perdagangan valuta asing pada platform Bloomberg mengalami peningkatan sebesar 65%.

Sudah banyak perusahaan manajemen asset terkemuka yang menggunakan sistim pengelolaan portofolio Bloomberg untuk menekan biaya operasi mereka, seiring dengan semakin tertekannya marjin penjualan mereka.

Pasar pasar berkembang seperti Indonesia menunjukkan potensi pertumbuhan yang sangat besar. Aset dalam penggelolaan (Asset Under Management) meningkat 57% menjadi Rp. 288,38 triliyun, sedangkan jumlah dana (funds) meningkat 9% menjadi 755 di tahun 2016.  Namun pengelolaan asset Indonesia masih terfokus pada pasar dalam negeri. Seiring dengan meningkatnya minat investor kelembagaan Indonesia untuk mencari peluang di luar negeri, maka

Karmen menekankan kembali komitmen Bloomberg terhadap Indonesia dengan mengatakan, “Indonesia merupakan pasar yang sangat penting bagi Bloomberg karena propsek jangka panjang ekonomi dan perkembangan sektor keuangan Indonesia. Kami terus melihat peningkatan minat di Indonesia dari komunitas investasi internasional dan kami berharap dapat memainkan peran kunci dalam mendukung perkembangan pasar keuangan dan investasi melalui kolaborasi industri dan kerjasama teknologi.”  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper