Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zurich Topas Life Beri Edukasi Keuangan Sejak Dini

Bisnis.com, JAKARTA PT Zurich Topas Life Indonesia melakukan edukasi keuangan sejak dini kepada anak sekolah di Mauk Tangerang guna menumbhkan literasi keuangan.
Karyawati mengoperasikan ponsel pintar di dekat logo Zurich Insurance Indonesia di Jakarta, Senin (29/5)./JIBI-Dwi Prasetya
Karyawati mengoperasikan ponsel pintar di dekat logo Zurich Insurance Indonesia di Jakarta, Senin (29/5)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA — PT Zurich Topas Life Indonesia melakukan edukasi keuangan sejak dini kepada anak sekolah di Mauk Tangerang guna menumbhkan literasi keuangan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Zurich Community Week yang dilakukan perusahaan setiap tahunnya. Zurich Community Week juga secara global diselenggarakan serentak oleh seluruh perusahaan yang tergabung dalam Zurich Group yang berpusat di Swiss.

Chris Bendl, Country Manager Zurich Indonesia mengatakan melewati program tersebut, pihaknya berharap secara berkelanjutan dapat mendukung perluasan edukasi mengenai risiko dan proteksi, yang berperan untuk dalam menjembatani protection gap di Indonesia.

“Tujuan utama dari program edukasi keuangan ini juga untuk mendukung inisiatif literasi dan inklusi keuangan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” Chris Bendl melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com, Kamis (14/12/2017).

Edukasi keuangan lewat program Zurich Community Week 2017 menyasar anak usia sekolah dari kelas 4 sampai dengan kelas 9, mengingat pentingnya mengenalkan pengelolaan keuangan dan proteksi sejak usia dini.

“Seringkali urusan keuangan dianggap urusan orang dewasa, sehingga anak-anak usia sekolah dirasa belum perlu memahami soal keuangan,” tambahnya.

Chris menyontohkan edukasi yang cocok untuk anak usia sekolah adalah belajar mengatur uang saku. Mereka dapat belajar dari mana uang berasal, membedakan antara kebutuhan dengan keinginan, serta makna menabung.

“Anak-anak usia sekolah tentunya tidak akan tertarik mendengarkan presentasi panjang lebar mengenai keuangan. Program harus menyenangkan, interaktif dan relevan dengan kehidupan mereka. Untuk itu edukasi menggunakan pendekatan story telling, dengan menyelipkan games serta kuis,” jelasnya.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK)Otoritas Jasa Keuangan (OJK)2016, tingkat literasi keuangan masyarakat baru di angka 29,66%. Artinya, baru satu dari tiga penduduk Indonesia yang telah memiliki literasi keuangan yang memadai. Padahal, literasi keuangan merupakan kecakapan hidup (life skill) yang penting dalam masyarakat modern.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper