Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 6,5% Tahun Ini

China akan mematok pertumbuhan ekonomi di kisaran 6,5% untuk tahun ini. Pejabat senior di pemerintahan memutuskan untuk menetapkan target yang sama dengan 2017.
Presiden Joko Widodo (kiri) duduk berdampingan dengan Presiden China Xi Jinping saat melakukan dialog antara pimpinan negara ekonomi dengan APEC Business Advisory Council (ABAC) di Da Nang, Vietnam, Jumat (10/11)./ANTARA-Yusran Uccang
Presiden Joko Widodo (kiri) duduk berdampingan dengan Presiden China Xi Jinping saat melakukan dialog antara pimpinan negara ekonomi dengan APEC Business Advisory Council (ABAC) di Da Nang, Vietnam, Jumat (10/11)./ANTARA-Yusran Uccang

Bisnis.com, JAKARTA - China akan mematok pertumbuhan ekonomi di kisaran 6,5% untuk tahun ini.

Hal itu disampaikan oleh sumber yang mengetahui hasil pertemuan tingkat tinggi Pemerintah China, demikian dilansir Bloomberg, Jumat (5/1/2018). Pejabat senior di pemerintahan memutuskan untuk menetapkan target yang sama dengan 2017.

Adapun pertemuan yang dimaksud adalah Konferensi Kerja Ekonomi Pusat yang diselenggarakan Partai Komunis pada bulan lalu. Hasil pertemuan itu baru akan diumumkan ke publik pada Kongres Nasional pada Maret 2018.

Para ekonom yang disurvei Bloomberg memproyeksi pertumbuhan ekonomi Negeri Panda akan menyentuh 6,5% pada 2016. Meskipun demikian, beberapa pihak sudah menaikkan outlook China di tengah kuatnya permintaan eksternal, termasuk JPMorgan Chase & Co.

Dalam pertemuan akhir tahun lalu itu, para pemimpin China mengkritisi regulator dan pejabat finansial negara karena dinilai tidak melakukan langkah yang cukup untuk mencegah ketidakseimbangan di pasar finansial, kenaikan leverage, dan pertumbuhan utang dalam negeri.

Adapun pernyataan resmi usai konferensi tersebut menyatakan perlunya kerja lebih keras dan mendeklarasikan kampanye 3 tahun melawan risiko finansial, polusi, serta kemiskinan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper