Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tutupi Kredit Bermasalah, Bank Kecil Cari Dana dari Rights Issue

Sejumlah bank kecil rajin melakukan penawaran saham terbatas guna menambah permodalan karena tergerus lonjakan kredit bermasalah.
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah bank kecil rajin melakukan penawaran saham terbatas guna menambah permodalan karena tergerus lonjakan kredit bermasalah.

Menurut Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David Sumual, bank-bank kecil memang mencari tambahan permodalan untuk konsolidasi.

"Karena memang banyak peningkatan NPL (non performing loan) yang puncaknya adalah pada 2015 dan modal mereka jadi terganggu. Makanya mereka naikkan modal dengan cara rights issue," katanya kepada Bisnis, Senin (8/1/2018).

David menerangkan seiring dengan turunnya rasio NPL dan risk appetite, aksi PUT bank-bank kecil diperkirakan tak lagi sebesar tahun 2016.

Sebaliknya, setelah memperkuat permodalannya, bank-bank kecil tersebut diharapkan akan mulai fokus mengejar pertumbuhan dan ekspansi kredit.

"Karena sekarang sudah mulai selesai konsolidasinya, NPL juga sudah mulai menurun, mereka sudah siap ke langkah berikutnya yakni ekspansi," tuturnya.

Dari sisi pelaku perbankan, sejumlah bank menyatakan masih melanjutkan rights issue. Beberapa yang telah mengkonfirmasi, antara lain, Bank Harda Internasional dengan nilai Rp100 milia. Selain itu, PT Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) juga menyatakan ingin rights issue dengan nilai sekitar Rp400 miliar - Rp500 miliar.

Dalam data statistik Otoritas Jasa Keuangan hingga pekan ketiga Desember 2017, ada tujuh bank yang melakukan penawaran umum terbatas (PUT) dengan total dana  yang dihimpun Rp9,74 triliun.

Apabila dibandingkan dengan 2016, jumlah tersebut mengalami penurunan. Saat itu ada 12 bank yang melakukan PUT dengan total nilai realisasi emisi saham sebesar Rp10,91 triliun.

Namun, apabila dibandingkan dengan kondisi 2015, hanya ada lima bank yang menghimpun dana dari penawaran umum terbatas. Nilainya pun hanya Rp1,93 triliun.

Secara nilai, PT Bank Permata Tbk. mendominasi penawaran saham terbatas dalam dua tahun terakhir dengan nilai Rp8,49 triliun. Selanjutnya, PT Bank Mayapada Internasional Tbk. rutin melakukan rights issue dalam tiga tahun terakhir dengan nilai total mencapai Rp2,6 triliun.

Selebihnya adalah bank skala kecil yang melakukan penawaran saham umum terbatas. Misalnya pada 2015 ada PT Bank BRI Agroniaga Tbk., PT Bank MNC Internasional Tbk., PT Bank Agris Tbk., PT Bank Capital Indonesia Tbk.

Lalu pada 2016 ada PT Bank Sinarmas Tbk., PT Bank Yudha Bakti Tbk., PT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk., PT Bank Ina Perdana Tbk., PT Bank Pundi Indonesia Tbk., PT Bank MNC Internasional Tbk., PT Bank Maspion Indonesia Tbk., PT Bank Artha Graha Internasional Tbk., PT BPD Banten Tbk., PT BRI Agroniaga Tbk.

Sementara itu, pada 2017 ada PT Bank Ina Perdana Tbk., PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk., PT BRI Agroniaga Tbk., PT Bank QNB Indonesia Tbk., PT Bank of India Tbk.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper