Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asal Usul Nama Stasiun BNI City

Bisnis.com, JAKARTAStasiun kereta bandara di salah satu ruas Jalan Sudirman, Jakarta, sudah mulai beroperasi sejak 2 Januari 2018. Walaupun baru beroperasi, stasiun itu sudah berganti nama dari Stasiun Sudirman Baru menjadi Stasiun BNI City.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) memasuki stasiun sesaat akan uji coba kereta bandara di Stasiun BNI City, Jakarta, Selasa (5/12)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) memasuki stasiun sesaat akan uji coba kereta bandara di Stasiun BNI City, Jakarta, Selasa (5/12)./ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA—Stasiun kereta bandara di salah satu ruas Jalan Sudirman, Jakarta, sudah mulai beroperasi sejak 2 Januari 2018. Walaupun baru beroperasi, stasiun itu sudah berganti nama dari Stasiun Sudirman Baru menjadi Stasiun BNI City.

Lokasi stasiun yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari kantor pusat PT Bank Negara Indonesia Tbk. merupakan salah satu alasan pergantian nama. BNI mengambil kesempatan untuk mendapatkan hak pemberian nama atau naming right dari operator kereta bandara yakni PT Railink.

Catur Budi Harto, Direktur Bisnis Kecil & Jaringan BNI, mengelak memberikan detil nilai investasi yang dibayarkan untuk mendapatkan hak pemberian nama.

“Dekat sini kan ada landmark BNI. Jadi wajar kalau ini [stasiun] jadi sebutan BNI City,” katanya saat pengukuhan nama stasiun baru tersebut, Senin (8/1/2018).

Penamaan stasiun BNI City diharapkan akan meningkatkan sisi branding bank pelat merah tersebut, agar lebih melekat di benak masyarakat.

Selain demi kepentingan branding, BNI juga berupaya memaksimalkan potensi bisnis di kawasan stasiun yang dibangun di pusat kota tersebut. Selain menyiapkan fasilitas standar seperti anjungan tunai mandiri (ATM) dan money changer, BNI juga menyediakan lounge khusus untuk penumpang lengkap dengan cafe.

Rencananya juga bakal disediakan tempat untuk membuka rekening secara digital. Dengan demikian, penumpang yang menunggu ataupun baru tiba dari bandara bisa langsung membuka rekening BNI.

Tak lupa pula dipasang sejumlah penunjuk arah ke gedung BNI yang terletak persis di seberang jalan.

“Tentu kami ingin optimalkan kontribusi kami dengan layanan semaksimal mungkin,” tegas Catur.

Sekalipun Catur tak menyebutkan angka, potensi bisnis lewat branding di stasiun ini sebenarnya bisa dikira-kira. 

Berdasarkan catatan Bisnis, kapasitas angkut kereta bandara sekali jalan adalah 272 penumpang. Sedangkan dalam sehari ada 42 perjalanan. Artinya, ada 11.424 penumpang yang lalu lalang di stasiun BNI City.

Itu belum seberapa. Di atas stasiun tersebut rencananya juga akan dibangun rumah susun berkonsep transit oriented development (TOD). Jadi selain penumpang, bakal ada komunitas masyarakat yang tinggal tepat di atas stasiun. Otomatis, mereka juga menjadi sasaran dari layanan BNI.

Oleh karena itu, wajar rasanya jika BNI merogoh kocek cukup dalam untuk mengganti nama stasiun tersebut. Sebab, ada peluang bisnis besar di balik nama BNI City.

Sebagai informasi, hingga September 2017 laba bersih BNI meningkat sebesar 31,6% menjadi Rp10,16 triliun dibandingkan dengan kuartal III/2016.

Dari sisi pertumbuhan kredit, perseroan mencatatkan kenaikan sebesar 13,3% menjadi Rp421,41 triliun, sedangkan pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 19,6% menjadi Rp480,53 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper