Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai industri surimi (sejenis pasta daging ikan) yang mati suri serta tren positif neraca perdagangan yang diprediksi berlanjut menjadi sorotan sejumlah media massa hari ini, Senin (15/1/2018).
Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional hari ini:
Industri Surimi Mati Suri. Para pelaku industri surimi di sejumlah daerah semakin terjepit karena kesulitan mendapatkan pasokan bahan baku untuk berproduksi, sering dengan larangan penggunaan cantrang. (Bisnis Indonesia)
Tren Neraca Perdagangan Positif Akan Berlanjut. Surplus neraca perdagangan pada Desember 2017 diperkirakan melambung tinggi, didorong oleh peningkatan harga komoditas ekspor utama Indonesia. Tren positif tersebut juga diprediksi masih berlanjut sepanjang tahun ini. (Bisnis Indonesia)
Kebijakan Satu Peta Dirilis Agustus. Pemerintah memastikan akan resmi merilis kebijakan satu peta atau one map policy tepat pada 18 Agustus nanti. Langkah ini akan menjadi upaya startegis untuk dasar metode pengambilan kebijakan pemerintah ke depan. (Bisnis Indonesia)
5 Anak BUMN Antre Masuk Bursa. Awal tahun ini, sebanyak lima perusahaan yang terafi liasi dengan BUMN berencana melantai di Bursa Efek Indonesia melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada 2018. (Bisnis Indonesia)
Kendali Listrik di Tangan Konsumen. Setelah tertunda dan membikin heboh, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan mulai penyederhanaan golongan tarif listrik mulai Maret 2018. Menariknya, kebijakan penyederhanaan golongan tarif listrik kali ini tidak mengubah tarif. (Kontan)
Batubara Akan Dorong Ekspor Desember. Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan kinerja ekspor dan impor Desember 2017 pada Senin (15/1) besok. Sejumlah ekonom memperkirakan, kinerja ekspor kembali tumbuh lebih tinggi dibanding tahun 2016. Kinerja ekspor sepanjang tahun 2017 mencatat pertumbuhan positif yang berdampak positif pula terhadap pertumbuhan ekonomi. (Kontan)
Defisit Transaksi Berjalan Makin Lebar. Obligasi global kini semakin jadi sumber andalan pembiayaan bagi Indonesia. Kesuksesan PT Jasa Marga Tbk menerbitkan obligasi dalam denominasi rupiah di luar negeri, atau komodo bond, senilai Rp 4 triliun mendorong korporasi lain seperti PT PLN, PT Garuda Indonesia Tbk, PT Intermedia Capital Tbk, dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk mengikutinya. Namun, penerbitan global bond yang lebih besar juga berpengaruh terhadap defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD). (Kontan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
