Bisnis.com, JAKARTA - Neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2017 mengalami defisit sebesar US$270 juta.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), total ekspor hanya US$14,79 miliar atau terpangkas 3,45% dari realisasi November 2017. Sementara itu, impor tercatat mencapai US$15,06 miliar atau turun tipis 0,29% dari bulan sebelumnya.
Kepala BPS Suhariyanto menuturkan defisit pada Desember 2017 merupakan defisit kedua tahun lalu, setelah sebelumnya terjadi pada Juli 2017.
"Defisit itu dipicu oleh surplus nonmigas sebesar US$774,7 juta, tapi terkoreksi oleh sektor migas US$1,04 miliar," katanya, Senin (15/1/2018).
Adapun penurunan ekspor di sektor nonmigas disebabkan oleh penurunan ekspor hasil pertanian dan industri pengolahan selama Desember 2017.
Sektor pertanian membukukan nilai ekspor US$0,28 miliar atau turun 12,82% month-to-month (mtm). Menurut Suhariyanto, penurunan ini dipicu oleh turunnya ekspor kopi, lada hitam dan biji kakao.
Sementara itu, industri pengolahan turun 9,98% dibandingkan bulan sebelumnya, menjadi US$10,33 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel