Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisit APBN-P 2017 Tercatat 2,46%

Defisit dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 tercatat sebesar 2,46% dari PDB, lebih kecil dari asumsi yang sebesar 2,92%. Menurut catatan Bisnis, realisasi tersebut bahkan lebih rendah dari angka yang pernah dipublikasikan pada awal 2018, yaitu 2,57%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) memberikan paparan saat konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Senin (15/1)./JIBI-Dwi Prasetya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) memberikan paparan saat konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Senin (15/1)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Defisit dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 tercatat sebesar 2,46% dari PDB, lebih kecil dari asumsi yang sebesar 2,92%.

Menurut catatan Bisnis, realisasi tersebut bahkan lebih rendah dari angka yang pernah dipublikasikan pada awal 2018, yaitu 2,57%.

Selain itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat adanya pemasukan tambahan penerimaan negara terakhir sebesar Rp10,6 triliun. Pemasukan tersebut berasal dari pajak sebesar Rp3,8 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp4,7 triliun.

Di sisi lain, belanja negara berkurang Rp3,1 triliun. Hal ini disebabkan turunnya belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sekitar Rp2,6 triliun dan belanja non K/L senilai Rp500 miliar.

"Dengan demikian, ada perbedaan sebesar Rp13,7 triliun dari sisi defisit,dan oleh karena itu defisit kita turun," sebut Menteri Keuangan Sri Mulyadi dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (15/1/2018).

Menurutnya, target APBN-P 2017 bisa dikelola dengan baik dan tetap dapat mendukung momentum pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper